Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kelanjutan nasib Dani Pedrosa bersama tim yang telah dibelanya sejak tahun 2006, Repsol Honda, masih belum menemui titik terang.
Hal itu dikarenakan sang pebalap belum melakukan pembaharuan kontrak yang akan habis pada akhir musim 2018, seperti halnya kebanyakan pebalap lainnya.
Ditambah dengan hubungan Pedrosa yang rumit dengan manajer baru Repsol Honda, Alberto Puig, membuat posisi pebalap asal Spanyol ini terancam.
"Peran Puig dalam pembaruan kontrak saya? Sebenarnya hal paling utama adalah berlomba dengan cepat serta menikmatinya," kata Dani Pedrosa dikutip BolaSport.com dari AS.
"Itulah yang akan membawa Anda kepada keputusannya, tidak hanya berlaku bagi saya tetapi juga bagi tim." imbuhnya.
(Baca Juga: Motor Baru Bantu Danilo Petrucci Ikuti Metode Marc Marquez)
Alberto Puig sebenarnya merupakan 'pembimbing' Dani Pedrosa sejak sang pebalap bergabung bersama tim pabrikan asal Jepang tersebut.
Pria 51 tahun asal Spanyol ini bahkan beberapa kali membela sang pebalap saat mendapatkan kritikan.
Salah satu yang paling terkenal adalah kala Puig membalas pernyataan Kevin Schwartz yang menyebut Pedrosa tidak akan pernah menjadi juara dunia MotoGP.
Puig sendiri akhirnya berhenti dari tugasnya pada akhir 2013 setelah mendapat peran baru sebagai supervisor untuk beberapa kegiatan HRC (Honda Racing Corporation), termasuk Shell Advance Asia Talent Cup.
Namun saat tahun lalu menjadi komentator untuk saluran televisi Spanyol, Movistar, Alberto Puig kedapatan beberapa kali melontarkan kritik kepada Dani Pedrosa dalam kinerja dan perilaku sang pebalap.
(Baca Juga: Repsol Honda Tunjuk Bos Baru, Dani Pedrosa Terancam Didepak)
Di sisi lain, Dani Pedrosa tidak ingin memikirkan hal tersebut dan mengharapkan suasana yang lebih harmonis di dalam tim Repsol Honda.
"Hal yang paling utama adalah tetap berusaha sejak balapan pertama," tutur Dani Pedrosa.