Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, terpaksa puas menyelesaikan balapan seri pembuka MotoGP 2018, GP Qatar, dengan menjadi runner-up.
Bagi Marc Marquez, hasil tersebut sudah maksimal mengingat Sirkuit Losail yang menjadi arena balap GP Qatar bukanlah lintasan favoritnya.
"Saya senang bisa finis nomor dua di trek ini karena ini lintasan tersulit untuk saya," kata Marquez yang dikutip oleh BolaSport.com dari Crash.
"Musim ini seakan deja-vu, sangat mirip dengan tahun lalu, saat tikungan terakhir dengan Andrea (Dovizioso), masuk ke dalam, keluar, dan memenangi balapan," ujar Marquez lagi.
(Baca juga: Klasemen MotoGP 2018 - Kemenangan di Qatar Beri Modal Berharga untuk Andrea Dovizioso)
Marquez hanya bisa menjadi runner-up setelah berusaha mati-matian memenangi balapan MotoGP Qatar 2018.
Setelah lama membuntuti Dovizioso, Marquez berusaha menyalip dari sisi dalam.
Saat itu, Dovizioso sedikit melebar sehingga memberi celah bagi Marquez untuk melakukan manuver.
Namun, upaya Marquez ini kurang sempurna.
Marquez yang berbalik melebar, membuat Dovizioso kembali menempati urutan terdepan.
Meski gagal memenangi balapan MotoGP Qatar, Marquez menyebut aksi nekatnya menjelang tikungan terakhir merupakan risiko yang harus dia ambil sebagai seorang pebalap.
Marc Marquez juga mengaku senang bisa finis di urutan kedua dan mendapat 20 poin.
Pebalap Spanyol itu mengakui bahwa Andrea Dovizioso memang lebih cepat pada balapan MotoGP Qatar 2018.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on