Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Level persaingan di MotoGP musim ini berjalan semakin ketat dari pada musim sebelumnya. Terlebih dengan adanya penyeragaman pada dua komponen penting yaitu ban dan piranti elektronik (ECU).
Keduanya memang memegang faktor penting dalam penampilan pebalap di setiap balapannya.
Strategi dan pemilihan ban yang dilakukan pebalap akan menentukan nasib mereka dalam persaingan dengan penunggang kuda besi lainnya.
Lalu bisakah seorang pebalap mendapat hasil yang berbeda dari ban yang sama? Johann Zarco tahu bagaimana rasanya.
"Saya merasakan batasan yang berbeda dari ban depan yang tidak saya alami saat sesi latihan," kata pebalap Yamaha Tech3 tersebut dikutip BolaSport.com dari Motorsport Magazine.
(Baca Juga: Juara Interim UFC Ini Kehilangan Gelarnya karena... Kesandung)
Zarco menjadi salah satu korban buruknya kualitas ban saat menjalani seri balap GP Qatar (18/3/2018).
Masalah tersebut membuat Zarco gigit jari karena harus rela finis di posisi kedelapan meskipun sebagaian putaran dihabiskannya di posisi terdepan.
RACE - P8⁰
— Johann Zarco (@JohannZarco1) March 18, 2018
Bon début de saison, un plaisir d’avoir mené la course. Je prends de l’expérience et l’audace pour aller chercher la victoire.
⁰Good start of the season, a pleasure to lead the race. I’m taking the expérience and the audacity to win soon. #QatarGP #JZ5 pic.twitter.com/BmI9VjRLCX
Johann Zarco tidak sendiri karena pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, juga mengalami hal tersebut.
Hanya saja Crutchlow masih sedikit beruntung karena mengalaminya di sesi latihan bebas dan bukannya di sesi utama atau balapan.