Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bos Honda, Alberto Puig mengomentari penolakan yang dilakukan para kru Movistar Yamaha untuk menemui Valentino Rossi.
Pada GP Argentina 2018, ada beberapa hal yang menarik dan salah satunya adalah insiden antara Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Setelah balapan berakhir, Marquez ingin meminta maaf kepada Rossi, namun ditolak oleh kru Movistar Yamaha.
Puig mengomentari perlakuan para kru dari tim Movistar Yamaha yang tidak mengizinkan Marquez untuk meminta maaf secara langsung kepada Rossi.
"Baiklah, ketika Marc datang ke pit (garasi Movistar Yamaha), hal yang pertama diucapkan adalah dia (Marquez) ingin minta maaf," ucap Puig yang dilansir BolaSport.com dari Crash.
(Baca juga: MotoGP Argentina 2018 - Ternyata Valentino Rossi Anggap Marc Marquez Sudah Curang Sejak Sebelum Balapan)
Unbelievable scenes at the #ArgentinaGP as @marcmarquez93 heads to @ValeYellow46's box to apologise #TermasClash pic.twitter.com/5ZT4CwSd9t
— MotoGP (@MotoGP) 8 April 2018
"Dia hanya ingin menjelaskan, jadi itu adalah keputusan Marc sendiri untuk pergi kesana yang terus memikirkan pebalap itu (Rossi)," ucap Puig.
Alberto Puig juga menyadari bahwa saat ini para tim Movistar Yamaha sedang tidak senang dengan hasil yang diraih Rossi di Termas de Rio Hondo.
Namun, pihak Repsol Honda tidak bisa berbuat banyak selain meminta maaf atas apa yang terjadi di MotoGP Argentina.
"Tentu saja kami pergi ke sana dan mereka tidak senang lalu meminta kami untuk pergi, ya sudah saya mengerti itu," ucap Puig.
"Tetapi, sekali lagi ini adalah balapan dan apa yang bisa kami lakukan? Kami datang untuk meminta maaf, namun tidak ada yang bisa kami lakukan lebih dari itu," kata Puig.
(Baca juga: Valentino Rossi: Pihak MotoGP Harus Tindak Tegas Marc Marquez!)
Sebelumnya, aksi Marc Marquez yang melebarkan racing line-nya menyebabkan Valentino Rossi terjatuh pada putaran ke-20.
Marc Marquez akhirnya finis di urutan ke-18 setelah diberi penalti pengurangan catatan waktu 30 detik.