Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Hukuman Marc Marquez, Benarkah Race Director Berat Sebelah?

By Samsul Ngarifin - Rabu, 11 April 2018 | 20:18 WIB
Valentino Rossi (#46) bersenggolan dengan Marc Marquez (#93) di putaran ke-20 MotoGP Argentina 2018. ( DOK. MOTOGP )

Insiden yang terjadi antara Valentino Rossi dan Marc Marquez pada balapan MotoGP Argentina 2018 masih menyisakan perbedaan pendapat.

Marc Marquez tercatat sudah melakukan pelanggaran sejak balapan belum dimulai karena mesin motor Honda RC213V yang dia tunggangi mati.

Secara regulasi, pebalap Repsol Honda itu diharuskan memulai balapan dari pit lane.

Namun, hal itu tidak dilakukan Marquez.

Dia baru mendapat hukuman penalti dan diharuskan masuk ke pit lane saat balapan sudah mencapai lap ke-6.

Gara-gara hal ini, posisi Marquez melorot sampai ke urutan ke-20.

(Baca Juga: Mengaku Takut Marc Marquez, Valentino Rossi Menjilat Ludahnya Sendiri?)

Marc Marquez kembali menjadi sorotan setelah terlibat insiden dengan Valentino Rossi (Movistar Yamaha).

Senggolan motor keduanya yang terjadi di tikungan 13 pada lap ke-20 menyebabkan Rossi mengalami crash.

Marquez pun sekali lagi mendapat hukuman.

Kali ini, dia diganjar penalti 30 detik yang membuat posisi finisnya melorot ke urutan ke-18 meski menyelesaikan balapan di posisi kelima.

Kendati sudah mendapat hukuman, sanksi yang diberikan Race Director kepada pebalap Spanyol itu masih dianggap kurang berat.

Jika merujuk insiden pada balapan MotoGP Malaysia 2015 yang juga melibatkan Marquez dan Rossi, hukuman yang diterima Marquez tersebut memang masih lebih ringan.

Pada balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, tiga tahun lalu, Valentino Rossi dianggap menutup jalur Marc Marquez saat hendak melakukan manuver menyalip.

Seperti pada insiden Termas Clash, insiden Sepang Clash itu juga memaksa salah satu pebalap terjatuh.

Hanya, saat itu yang menjadi korban ialah Marquez.

Akibat tindakannya tersebut, Valentino Rossi mendapatkan hukuman penalti dan memulai balapan MotoGP Valencia (seri balap terakhir setelah MotoGP Malaysia) dari posisi paling belakang.

(Baca Juga: Giacomo Agostini: Tindakan Marc Marquez Bodoh!)

Apa yang terjadi pada balapan MotoGP Argentina 2018 dan MotoGP Malaysia 2015 memang memiliki kesamaan.

Akan tetapi, perbedaan Race Director dalam menyikapi tindakan Marc Marquez ini menimbulkan kekhawatiran dari beberapa pihak.

Salah satunya adalah mantan pebalap MotoGP, Loris Reggiani, yang mengatakan bahwa Marquez seperti memiliki sedikit pengaruh di Dorna.

"Saya takut bahwa Dorna sedikit didominasi oleh kekuatan olahraga Marc Marquez dan saya khawatir dia tidak akan diberi hukuman semacam ini (start posisi belakang saat balapan selanjutnya)," kata Loris Reggiani yang dikutip BolaSport.com dari Insella.

"Menurut saya, Marc Marquez akan memulai balapan dari grid paling belakang pada balapan berikutnya," tutur dia.

(Baca Juga: Valentino Rossi Tunjukkan Sosok Aslinya Saat Balapan MotoGP Argentina 2018)

Terlepas dari hukuman yang diterima, Marc Marquez mengaku melakukan kesalahan saat balapan di Autodromo Termas de Rio Hondo.

Bahkan usai balapan, Marquez langsung mendatangi garasi tim Yamaha untuk meminta maaf pada Valentino Rossi, meski akhirnya mendapat penolakan.

Dorna selaku promotor MotoGP mengaku akan melakukan pembicaraan dengan Rossi dan Marquez pada balapan MotoGP Americas 2018.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P