Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, ternyata masih belum melupakan kontroversi yang terjadi saat balapan seri kedua MotoGP Argentina.
Seperti diketahui, balapan yang berlangsung di Autodromo Termas de Rio Hondo (8/4/2018) itu berjalan dengan penuh drama sejak balapan akan dimulai.
Selain insiden mesin Honda RC213V milik Marc Marquez yang mati saat hendak start, tentu yang paling mendapat sorotan adalah gaya balap agresif yang diperlihatkan sang pebalap Repsol Honda usai menerima ride through penalty.
Posisinya yang melorot ke urutan belakang karena hukuman tersebut membuat Marc Marquez tampil menggebu-gebu untuk merangsek ke baris depan.
Sayangnya tekanan tersebut justru membuat Marquez melakukan banyak manuver yang membahayakan pebalap lain.
(Baca Juga: Rival Abadi Bicara Peluang Valentino Rossi Raih Gelar Juara Dunia Kesepuluhnya)
Salah satu yang menjadi korban adalah Valentino Rossi (Movistar Yamaha) yang terjatuh di tikungan ke-13 pada lap 20.
Saat menghadiri acara televisi Spanyol, Jorge Lorenzo masih berpandangan bahwa mengenai insiden Rossi-Marquez di Termas de Rio Hondo adalah kesalahan Race Direction yang tidak memberikan hukuman sepantasnya.
"Sebuah hukuman dijatuhkan untuk tindakan membahayakan diri sendiri dan yang lain diberikan karena menyentuh pebalap lain hingga terjatuh," kata Jorge Lorenzo dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Itu bukan kesalahan Marc Marquez, kesalahan terletak pada Race Direction yang tidak memberikan hukuman yang tepat," ujar tiga kali juara dunia MotoGP.
Lorenzo menjadi salah satu pihak yang mengatakan jika hukuman penalti 30 detika pada Marc Marquez masih kurang berat.
Menurut pebalap Ducati, hukuman yang berat bisa membuat pebalap tersebut jera dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di masa depan.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on