Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menegaskan bahwa insiden saat balapan MotoGP Spanyol, Minggu (6/5/2018), tidak ada hubungannya dengan intrik dalam garasi tim Ducati.
Baik Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo sampai saat ini belum juga menandatangani kontrak baru bersama tim Ducati.
Andrea Dovizioso memiliki posisi tawar kuat untuk bertahan dengan pabrikan Borgo Panigale, karena performa apiknya sejak musim lalu.
Pada sisi lain, Jorge Lorenzo harus membuktikan diri jika dirinya layak dipertahankan oleh Ducati untuk musim depan.
"Ada persaingan dan akan selalu sengit, karena semua orang harus berada di depan yang lain," kata Andrea Dovizioso dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Tapi saya tidak memiliki masalah dengannya (Lorenzo), itu tidak seperti dulu," tutur mantan pebalap Repsol Honda.
(Baca Juga: Andrea Dovizioso Salahkan Jorge Lorenzo soal Insiden di MotoGP Spanyol)
Dovizioso menganggap wajar jika Lorenzo berusaha keras untuk mendapatkan hasil bagus demi mendapatkan kontrak baru.
"Itu normal tentang apa yang harus Lorenzo tunjukkan, dia harus memperbaharui kontrak untuk tahun depan, dia harus berada di depan saya. Tetapi saya memainkan Kejuaraan Dunia dan saya ingin maju," ucap Dovizioso.
"Manuver itu bukan karena ada perseteruan di antara kami. Saya melakukannya karena mengerem terlalu banyak, Lorenzo kemudian menyalip saya dan ingin kembali ke posisinya secepat mungkin," ujar Dovi.
Seperti diketahui, Dovizioso telibat insiden dengan Lorenzo dan Dani Pedrosa (Repsol Honda) pada lap ke-18 di tikungan 6 dari Sirkuit Jerez Angel Nieto.
Lorenzo tidak mengetahui jika Dani Pedrosa meng-overtake kedua pebalap Ducati itu dari sisi dalam. Akibatnya, senggolan di antara kedua pebalap menjadi tak terhindarkan.
Pedrosa kehilangan keseimbangan motor dan mengalami highside karena insiden tersebut. Sementara itu, Lorenzo kembali melebar dan menyenggol bagian depan motor Dovizioso hingga keduanya juga terjatuh.
Andrea Dovizioso, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo pun harus pulang dengan tangan hampa karena gagal menyelesaikan perlombaan.