Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Yamaha Tech3, Johann Zarco, mengungkapkan fakta mengejutkan soal bagaimana dia bisa membuat perbedaan dengan pebalap tim pabrikan Movistar Yamaha.
Sebagai informasi, penampilan Zarco dalam dua musim terakhir bisa dikatakan lebih superior dibandingkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Di saat Rossi dan Vinales dibuat pusing dengan inkonsistensi performa motor Yamaha YZR-M1, Zarco justru seakan-akan tidak mengalami masalah serupa.
Pada sisi lain, Valentino Rossi mengatakan bahwa ketidakmampuan Yamaha dalam memaksimalkan peranti elektronik (ECU) menjadi sumber masalahnya.
Zarco pun mengomentari hal tersebut dan mengatakan bahwa ECU sebenarnya lebih berperan dalam pengaturan akselerasi.
Adapun masalah grip pada ban, yang sering dikeluhkan Rossi, seharusnya bisa diatasi dengan pengaturan mekanis alih-alih lewat ECU.
(Baca Juga: 4 Aksi Sembrono Max Verstappen di Formula 1 2018, 3 Pebalap Papan Atas Jadi Korban)
Johann Zarco juga menambahkan bahwa pengalamannya di ajang Moto2 telah membantunya mengatasi hal tersebut.
"Apa yang saya pelajari di Moto2 telah membantu saya," ujar Zarco dikutip BolaSport.com dari Crash.
Gelaran Moto2 sendiri menggunakan versi dasar dari ECU.
Hal itu diperkirakan telah membuat pebalap belajar untuk lebih menggunakan teknik pengaturan gas dan grip secara mekanis atau manual.
Termasuk Johann Zarco, yang lima tahun dalam kariernya dihabiskan dengan berkutat di kategori menengah tersebut.
(Baca Juga: Bencana di Jerez Buat Perolehan Poin Jorge Lorenzo Sama dengan Pebalap yang Baru Tampil 1 Kali)
Sayangnya, sang juara dunia Moto2 dua kali tidak mau mengomentari hal tersebut lebih jauh.
"Saya tidak tahu, hanya saja apa yang saya lakukan berhasil dengan baik," ucap pebalap yang musim depan bergabung bersama KTM tersebut.
Sementara itu, Johann Zarco baru saja menjadi pebalap tercepat pada tes tengah musim di Sirkuit Jerez Angel Nieto, Spanyol, Senin (7/5/2018).
Pebalap berkebangsaan Spanyol itu mencetak waktu lap terbaik 1 menit 37,730 detik. Catatan waktunya itu lebih cepat dari waktu yang dicatatnya pada sesi kualifikasi, Sabtu (5/5/2018) kemarin.