Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales, menilai bahwa ia menjadi satu-satunya yang menderita di tim tersebut.
Pada balapan MotoGP Prancis, Minggu (20/5/2018), Maverick Vinales hanya mampu finis urutan ketujuh.
Rekan satu timnya, Valentino Rossi, mampu finis di urutan ketiga di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis.
Bahkan, Valentino Rossi mampu finis dengan perbedaan waktu 18 detik dari Maverick Vinales.
"Menurut saya, tim Rossi bekerja jauh lebih baik sepanjang akhir pekan," kata Maverick Vinales dikutip BolaSport.com dari Autosport.
Hasil buruk yang diperolehnya di Prancis membuatnya merasa menjadi orang yang paling menderita di box Yamaha.
(Baca Juga: Rossi Desak Yamaha Fokus Kembangkan Motor 2018 daripada Motor 2019)
"Kami bisa meningkatkan performa dan membuat motor lebih bagus ketika balapan," lanjutnya.
"Kami tidak bekerja baik dalam garasi dan kami pasti harus mengubah banyak hal. Ini terlihat seperti hanya saya yang merasa kesulitan di Yamaha," ujar Maverick Vinales lagi.
Mantan pebalap Suzuki Ecstar itu juga mendesak bahwa timnya harus mengubah metode kerja.
(Baca Juga: Restoran Indonesia Siap Jamu Para Fans di Final Liga Champions)
"Saya tidak bisa mengeluh, metode kerja mungkin harus diubah karena jelas ada sesuatu yang tidak berhasil," tuturnya lagi.
Meski finis di urutan ketujuh, Vinales mampu merangkak naik ke peringkat kedua klasemen pebalap MotoGP 2018 dengan raihan 59 poin.
Vinales terpaut 36 poin dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang kokoh di puncak klasemen.