Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jorge Lorenzo, Kepercayaan Bos Ducati yang Terlambat, dan Perbedaan Gaji 10 Persen dari Yamaha

By Delia Mustikasari - Senin, 4 Juni 2018 | 12:52 WIB
Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, berpose di podium setelah finis pertama pada GP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2018). (TIZIANA FABI/ AFP PHOTO)

Pebalap MotoGP asal Spanyol, Jorge Lorenzo, untuk kali kali pertama menjadi juara balapan saat membela Ducati sejak musim 2017.

Kemenangan pertama tersebut dia dapat pada balapan GP Italia yang berlangsung di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2018).

Meski meraih kemenangan, Lorenzo mengakui bahwa masa depannya dengan tim pabrikan Italia ini masih belum jelas.

Ducati sebelumnya, memberi peringatan atas performa pebalap berusia 31 tahun ini karena belum meraih hasil maksimal.

Musim ini, Lorenzo meraih hasil terbaik dengan finis di urutan keenam pada GP Prancis. Pada GP Argentina dan GP Austin, dia finis di posisi ke-15 dan ke-11. Pada GP Qatar dan GP Spanyol, Lorenzo gagal finis.

Lorenzo mengaku lega bisa melepaskan kebuntuan dan beban dalam dirinya dengan menjadi juara pada GP Italia.

(Baca juga: Naik Podium Kampiun Lagi, Rheza Danica Semakin Kokoh di Puncak Klasemen AP250 ARRC 2018)

"Saya tidak pernah menyerah. Saya memiliki banyak kebanggaan dan kepercayaan diri. Ada banyak momen sulit, tapi saya selalu berpikir bahwa saya bisa menang dengan motor ini, persis seperti apa yang terjadi 15 tahun lalu ketika saya mengendarai Derbi di kelas 125cc," tutur Lorenzo.

"Ayah saya berpikir bahwa menang dengan motor itu tidak mungkin dan sebagai gantinya saya berhasil seperti saya lakukan hari ini dengan Ducati. "

Jorge menyampaikan pesannya tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan matanya, dan terus berbicara.

"Saya tahu bahwa saya perlu waktu dan beberapa hal untuk mengekspresikan potensi saya. Sayang sekali, Ducati tidak memberi saya bagian ini (motor) sesuai kebutuhan saya lebih cepat," aku Lorenzo.

"Saya yakin akan mendapatkan banyak podium dan mungkin meraih kemenangan pertama dengan lebih cepat. Tidak ada gunanya memikirkan tentang masa lalu sekarang. Ini adalah kemenangan termanis dalam karier saya," ujar Lorenzo.

Kemenangan Lorenzo semakin lengkap karena dia meraihnya di rumah Ducati yang membuat penggemarnya gembira.

Sebelumnya, Juara Dunia MotoGP pada 2010, 2012, dan 2015 ini melalui masa sulit di Ducati selama 1,5 tahun.

Disinggung tentang kemungkinan perubahan relasi antara dirinya dan Ducati, Lorenzo mengatakan bahwa semuanya sudah terlambat.

"Sayangnya, ini sudah terlambat. Saya tampil lebih baik karena tidak ada tekanan. Jika bagian motor yang saya butuhkan dalam balapan ini tiba di Jerez atau enam bulan lebih cepat, hasilnya akan lebih cepat," ucap Lorenzo.

"Gigi (Dall'Igna) percaya kepada saya, tapi agak terlambat. Jika dia percaya kepada saya 100 persen sebelumnya, mungkin sekarang saya tidak akan mengatakan bahwa sudah terlambat untuk tetap bersama Ducati."

Sebagai pebalap Ducati, Lorenzo yang sebelumnya sudah delapan tahun membela Yamaha ini mengakui bahwa dia memiliki banyak kekurangan.

"Tetapi, kejujuran adalah salah satu kelebihan saya. Jika saya mengatakan sesuatu, hal itu benar adanya, bukan alasan seperti yang dipikirkan banyak orang," kata Lorenzo.

"Gigi mencoba memberi saya motor yang mendekati gaya membalap saya. Mereka berhasil dalam beberapa aspek dan gagal di bagian lainnya. Usaha sudah dari pihak saya dan ketika suku cadang terbaru tiba, saya bisa menang."

(Baca Juga: Piala Dunia 2018 - Jadwal Lengkap Grup A, Ditutup oleh Derbi Arab)

Sejak memutuskan hijrah ke Ducati, Lorenzo sudah akrab dengan kritik dari banyak pihak. Lorenzo juga dikabarkan mendapat nilai kontrak lebih mahal dari Yamaha.

"Saya bisa menerima kritik apa pun, tetapi saya tidak bisa menerima pernyataan yang mengatakan saya membuat alasan. Jadi, saya berharap mulai saat ini orang akan mempercayai saya ketika saya mengatakan sesuatu. Ducati melakukan investasi besar terhadap saya."

Lorenzo juga memastikan bahwa kepindahannya ke Ducati tidak hanya untuk uang, tetapi untuk menang dengan Desmosedici.

"Hanya ada perbedaan 10 persen antara gaji Yamaha dan Ducati. Di satu sisi, kami tidak berhasil. Di sisi lain, ada sedikit kurangnya kepercayaan dalam hal teknis. Saya pikir Gigi, serta (Manajer tim, Davide) Tardozzi dan (Direktur Olahraga-Paolo) Ciabatti, ingin saya tetap bersama Ducati."

Melalui kemenangan pada GP Italia, Lorenzo berhak mendapat 25 poin.

Saat ini, Lorenzo mengoleksi 41 poin dan menempati peringkat ke-10 dalam klasemen sementara pebalap.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P