Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juara dunia Superbike tiga kali, Jonathan Rea, diyakini dapat meraih kesuksesan di ajang balap sepeda motor lainnya, MotoGP.
Pendapat tersebut dikatakan oleh kepala kru mekanik Jonathan Rea, yaitu Pere Riba.
Pere Riba mengatakan bahwa Rea, yang membela tim Kawasaki Racing, dapat mengubah sejarah kelam yang terjadi ketika pebalap Superbike turun di ajang MotoGP.
Enam puluh kemenangan dan tiga titel secara berturut-turut yang ditorehkan oleh Rea menjadi modal berharga yang dapat membawa sang pebalap mencetak kemenangan di MotoGP.
(Baca Juga: Yamaha Siap Menerima Dani Pedrosa dengan Tangan Terbuka)
"Sejarah akan berubah. Sekarang dia (Rea) mengubah sejarah. Carl Fogarty memenangi 59 balapan. Johnny lebih banyak (60 kemenangan). Cal Fogarty memenangi empat titel, tapi tidak pernah tiga kali secara beruntun," kata Riba dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Saya yakin dengan tim yang tepat, orang-orang yang tepat, dan terutama waktu yang tepat, dia akan menang atau mendekatinya," ucap Riba menambahkan.
Pere Riba bahkan tidak segan mengatakan bahwa Rea memegang peran yang sama seperti Marc Marquez di ajang MotoGP, yaitu sebagai pebalap yang lebih baik dibandingkan para pesaingnya.
Namun demikian, Riba juga meyakini bahwa kemampuan saja tidak cukup untuk membawa seorang pebalap untuk dapat meraih kesuksesan di ajang MotoGP.
"Ada banyak kepentingan di belakang layar seperti politik, perusahaan, budaya, tim, dan banyak hal lainnya," ujar Riba memungkasi.
(Baca Juga: Marc Marquez: Kemampuan Penyelamatan? Itu berkat Pemberian Bapak dan Ibu Saya)
Sementara itu, Jonathan Rea baru saja mengakhiri kabar yang menyebutkan rencana kepindahannya ke ajang MotoGP.
Pebalap berkebangsaan Britania Raya itu secara resmi telah menandatangani perpanjangan kontrak bersama Kawasaki dengan durasi selama dua tahun.
Jonathan Rea sendiri sudah pernah menjajal kompetisi MotoGP pada 2012 silam.
Kala itu Jonathan Rea tampil menggantikan pebalap Repsol Honda, Casey Stoner, pada balapan seri MotoGP San Marino (finis ke-8) dan MotoGP Aragon (ke-7).