Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim kejuaraan 2018 tidak berjalan mulus bagi pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, setelah terseok-seok dalam delapan seri balap yang telah berlangsung.
Andrea Dovizioso memang memulai kejuaraan dengan kemenangan, sayangnya pebalap asal Forli tersebut tidak dapat mengulanginya dan berkali-kali kalah saing dengan rivalnya.
Dovizioso mengatakan bahwa alasan dirinya tidak dapat mereplika torehannya musim lalu adalah karena masalah masa pakai ban yang memburuk.
Jika pada musim lalu manajemen ban menjadi senjata Ducati, bahkan dengan tipe ban lunak sekalipun, musim ini Dovizioso kesulitan untuk tidak menghabiskan bannya sebelum balapan berakhir.
Termasuk pada balapan terakhir di Assen (MotoGP Belanda). Dovizioso yang awalnya dijagokan pada penghujung balapan lantaran memasang ban keras, justru melempem dan kesulitan untuk sekedar mengamankan posisi podium.
"Kami kalah di delapan lap terakhir, saya benar-benar kehilangan traksi," kata Dovizioso dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Perbedaan dengan tahun lalu adalah (sekarang) ketika saya kehilangan grip pada penghujung balapan, kami benar-benar tidak bisa apa-apa," tutur dia.
Dovizioso menjelaskan bahwa tahun lalu dirinya lebih mudah untuk mengatur pemakaian ban dan tampil cepat pada lap-lap terakhir. Namun, dia kehilangan kelebihannya tersebut pada musim ini.
(Baca Juga: Indonesia Open 2018 - Kena Comeback, Anthony Gagal Balas Dendam ke Momota)
Kekurangan tersebut membuat Dovizioso kesulitan bersaing dalam persaingan gelar juara. Dia bahkan kini baru mengumpulkan 79 poin dan tertinggal sejauh 61 poin dari pemuncak klasemen Marc Marquez (Repsol Honda).
Menanggapi situasi yang tidak menguntungkan itu, Dovizioso percaya bahwa gelar juara masih dapat diraih dengan satu syarat.
"Jika Anda tidak bagus di setiap aspek, Anda tidak dapat benar-benar bersaing dengan Marc ketika dia punya banyak poin," kata Dovizioso memungkasi.