Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, tampaknya akan senang karena salah satu keinginannya bakal dipenuhi Yamaha.
Sejak lama Valentino Rossi menginginkan pembentukan tim penguji yang berbasis di Eropa.
Pemegang sembilan gelar juara dunia itu ingin pabrikan Iwata meniru para kompetitornya seperti Ducati, Aprilia, dan KTM.
Ducati dengan Casey Stoner dan Michele Pirro, Aprilia dengan Eugene Laverty, dan KTM dengan Mika Kallio.
(Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tak Sudi Bermain di Laga Juventus Vs Real Madrid)
Saat ini Yamaha memang hanya mengandalkan pebalap penguji dari Jepang, yaitu Katsuyuki Nakasuga dan Kohta Nozane.
Mengenai hal itu, Valentino Rossi sempat mengkritik kebijakan Yamaha karena Katsuyuki Nakasuga sudah tidak muda lagi.
"Kami hanya memiliki Nakasuga di Jepang, dia berusia 37 tahun dan tidak pernah tes di Eropa," kata Valentino Rossi.
(Baca Juga: Media Spanyol Sebut Yamaha Siap Depak Valentino Rossi Demi Marc Marquez)
Pada akhir musim 2017, Rossi sempat dikabarkan menginginkan pebalap penguji Ducati, Michele Pirro, menjadi pebalap penguji Yamaha.
Sayangnya, Michele Pirro sudah terikat kontrak dengan pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu hingga 2020.
Keinginan Rossi perihal tim penguji yang berbasis di Eropa cukup beralasan, mengingat mayoritas balapan MotoGP digelar di Eropa.
Egy Maulana Vikri Ajari Presenter Polandia Bahasa Indonesia, Ini Kata yang Diajarkan! https://t.co/08BvNUDbA9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 23, 2018
Dari 19 seri balap musim ini, 12 seri balap di antaranya digelar di sirkuit yang berada di Eropa.
Mengenai rencana tersebut, memang Yamaha bakal mengeluarkan biaya yang cukup besar, terlebih untuk honor sang pebalap penguji.
Bradley Smith, Jonas Folger, dan Stefan Bradl merupakan nama-nama yang dikabarkan menjadi kandidat pebalap penguji Yamaha.
Untuk Stefan Bradl, saat ini pebalap Jerman itu menjadi pebalap penguji HRC (Honda Racing Corporation).
(Baca Juga: Bos Movistar Yamaha Belum Sepenuhnya Puas dengan Hasil Paruh Pertama MotoGP 2018)
Namun masa depannya belum jelas seiring rencana HRC ingin menawarkan posisi pebalap penguji kepada Dani Pedrosa.
Untuk biaya, setidaknya bisa mencapai 2 juta euro (33 miliar rupiah) per tahunnya untuk membiayai operasional tim penguji.
Selain itu, pengiriman komponen-komponen yang bakal di uji dari Jepang ke Eropa, tentu bakal merogoh kocek yang tinggi juga.
Namun bisa jadi hal itu bisa membawa progress yang positif untuk Yamaha mengingat saat ini mereka sudah satu tahun lebih puasa kemenangan.
(Baca Juga: Jose Mourinho: Manchester United yang Sekarang Bukan Sebuah Tim)
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on