Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, kembali memberikan tanggapan soal kasus yang menimpa mantan pebalap akademi besutannya, Romano Fenati.
Aksi Romano Fenati menarik rem tangan rivalnya saat balapan Moto2 GP San Marino membuat banyak pihak memberikan kecaman.
Atas aksinya tersebut, Romano Fenati kemudian mendapatkan hukuman larangan tampil dalam dua Grand Prix, dipecat tim, hingga lisensi balapnya dicabut.
(Baca Juga: Valentino Rossi: Mengubah Regulasi Tidak Akan Menyelamatkan Yamaha dari Keterpurukan)
Valentino Rossi setuju jika aksi tak terpuji yang dilakukan Romano Fenati kepada anak didiknya, Stefano Manzi, berbahaya.
Namun Valentino Rossi menganggap bahwa kasus Romano Fenati terlalu dibesar-besarkan sehingga semua mata hanya terfokus pada mantan pebalap Marinelli Snipers tersebut.
"Saya pikir semua orang melebih-lebihkan soal reaksi mereka terhadap Romano Fenati. Orang-orang yang belum pernah menonton balapan sebelumnya tiba-tiba berbicara tentang motor," ujar Rossi dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Sikap Fenati bahkan dianggap lebih penting daripada kemenangan Andrea Dovizioso dengan Ducati dan sejujurnya saya tidak mengerti mengapa itu terjadi.
"Hukuman dua balapan memang tidak cukup, tetapi yang terjadi setelah itu jauh lebih buruk," lanjutnya.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP Aragon 2018 - Momentum Marc Marquez Putus Dominasi Duo Ducati)
Memang harus diakui jika kemenangan perdana Andrea Dovizioso saat balapan MotoGP San Marino sedikit tenggelam karena kontroversi Fenati.
Di lain sisi, akibat hukuman yang diperolehnya, Fenati sudah mengatakan tidak akan membalap kembali.
Namun kabar terbaru menyebutkan jika bos Dorna sedang berusaha mencarikan tim baru agar Fenati bisa tampil pada GP Jepang, setelah hukuman dua balapan berakhir.