Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Anak didik Valentino Rossi, Marco Bezzecchi, masih heran mengenai hukuman penalti yang dia terima pada Moto3 Aragon 2018, akhir pekan lalu.
Marco Bezzecchi menjadi salah satu dari 13 pebalap Moto3 yang mendapatkan hukuman penalti karena pelanggaran saat melakoni sesi kualifikasi.
Gara-gara hukuman itu, Bezzecchi yang mengakhiri sesi kualifikasi di posisi keenam harus mundur 12 grid ke posisi 18.
(Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2018 - Rossi Belum Beranjak, Marquez Semakin Nyaman di Puncak)
Ironisnya, pengumuman penalti mundur 12 grid itu diberitahukan 20 menit sebelum sesi pemanasan yang berlangsung Minggu (23/9/2018).
"Mereka memberi tahu kami 20 menit sebelum sesi pemanasan," kata Bezzecchi yang dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Saya mencoba memahami penalti itu dan bahkan tidak mengerti kenapa. Melihat video dan akan melihat 30 pebalap menunggu untuk melakukan lap time," ucap dia lagi.
FIM Stewards menganggap ke-13 pebalap tersebut melakukan irresponsible riding karena memperlambat pebalap lain saat tengah melakukan lap time.
Bahkan karena merasa kesal, Marco Bezzecchi memutuskan tidak memenuhi panggilan Race Direction perihal hukuman tersebut.
"Saya harus mempersiapkan sesi pemanasan, saya marah, tetapi jika anda marah, itu bisa lebih buruk," ujar Bezzecchi.
"Jadi saya berusaha mencari ketenangan dan mengubah strategi," kata dia lagi.
(Baca juga: Dovizioso Akui Tak Bisa Kalahkan Marquez pada MotoGP Aragon 2018)
Hukuman yang diterima Bezzecchi membuat pesaing terdekatnya, Jorge Martin, tidak menemui hambatan untuk meraih kemenangan.
Di lain sisi, Bezzecchi yang memulai balapan dari posisi ke-18 mampu tampil heroik dengan finis di urutan kedua.
Begitu juga dengan Enea Bastianini yang mendapatkan hukuman mundur 12 grid.
Seperi Bezzechi, Bastianini berhasil naik ke podium berkat hasil finis di urutan ketiga.