Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mulai musim depan, tim Repsol Honda bakal memiliki duet pebalap paling menakutkan di MotoGP saat memasangkan Marc Marquez dengan Jorge Lorenzo.
Dengan mendatangkan sosok Jorge Lorenzo sebagai tandem baru Marc Marquez, Repsol Honda bakal memiliki dua pebalap juara dunia sekaligus dalam garasi mereka.
Jika dikombinasikan, tim asal Jepang itu bakal mempunyai dua pebalap dengan koleksi 11 gelar juara dunia, Marquez enam kali dan Lorenzo lima kali.
Jumlah itu belum termasuk gelar juara dunia MotoGP 2018 yang tinggal selangkah lagi bakal dimiliki oleh Marc Marquez.
Seakan tak cukup dengan duet pebalap juara dunia, Repsol Honda dikabarkan mengincar satu pebalap juara dunia lainnya dalam sosok Casey Stoner.
Kabar ketertarikan Repsol Honda mendatangkan pebalap asal Australia itu berembus setelah hubungannya dengan Ducati terus memburuk.
Casey Stoner sendiri sudah menjadi pebalap penguji coba atau test rider tim MotoGP asal Italia tersebut sejak musim 2016 hingga saat ini.
Honda pun dikabarkan siap kembali memakai jasa Stoner setelah sebelumnya pernah mendapuknya sebagai test rider pada 2013-2015, bahkan rider utama pada 2011-2012.
Baca Juga:
Ide mendatangkan Casey Stoner ke Repsol Honda ini juga sudah mendapat tanggapan dari sang tim prinsipal, Alberto Puig.
"Saya memiliki hubungan yang luar biasa dengan Casey Stoner. Saya yang membawanya ke Eropa dan dia sempat tinggal di rumah saya," kata Alberto Puig dikutip BolaSport.com dar La Gazzetta dello Sport.
"Saat Anda menempatkannya di atas motor, motor itu langsung akan melaju dengan sangat kencang," katanya melanjutkan.
Meski begitu, Puig mengaku jika segala kemungkinan masih sangat terbuka apalagi Honda sudah memiliki Stefan Bradl sebagai test rider.
Pada sisi lain, Alberto Puig mengatakan jika memiliki dua pebalap bereputasi tinggi seperti Marc Marquez dan Jorge Lorenzo akan meningkatkan tensi dalam garasi tim.\
Meski berisiko tinggi, Puig juga siap untuk memetik keuntungan dari duet Marquez-Lorenzo di kubu Repsol Honda.
"Memiliki dua pebalap terbaik dalam satu tim adalah hal yang bagus. Jika satu pebalap gagal jadi pemenang, maka yang laun akan melakukannya," ujar Puig.
"Tentu saja tensi persaingan akan meningkat, tetapi Anda tak bisa meraih kemenangan tanpa adanya tekanan," kata Alberto Puig memungkasi.