Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebuah kawasan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dikabarkan bakal menjadi lokasi pembuatan sirkuit jalanan (street circuit) bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk ajang balap motor MotoGP.
Lombok bukan satu-satunya tempat yang diwacanakan bakal jadi lokasi pembuatan sirkuit MotoGP, ada pula Sentul, Kabupaten Bogor (Jawa Barat) dan Palembang (Sumatra Selatan).
Namun, Lombok sepertinya memiliki kans yang lebih besar untuk dibangun sirkuit bertaraf internasional.
Berdasarkan informasi yang dilansir BolaSport.com dari Motorsport.com, delegasi promotor MotoGP, termasuk CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, telah mengunjungi Lombok pada bulan lalu.
Dari kunjungan tersebut, dilaporkan bakal ada pengumuman resmi terkait rencana pembangunan sirkuit di Lombok dalam waktu dekat.
Proyek pembuatan sirkuit kabarnya akan diserahkan kepada perusahaan kontraktor asal Prancis, Vinci Construction, yang mengelola 133 hektar are di daerah Mandalika.
Mandalika dikenal sebagai kawasan bisnis, terutama resor dan hotel, yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok.
Vinci yang juga bertindak sebagai investor utama pembuatan sirkuit itu akan mengeluarkan dana sebesar 900 juta euro (sekitar Rp 13,4 triliun).
Jika sirkuit di Mandalika rampung, artinya MotoGP akan hadir secara resmi di negara ketiga terbesar di dunia dalam pasar roda dua.
Mengenai kemungkinan untuk menggelar balapan di sebuah sirkuit jalanan, Ezpeleta memberikan petunjuk.
"Mungkin bakal ada sirkuit jalanan perkotaan di MotoGP. Ada sebuah proyek yang tengah berlangsung di sebuah kota yang hangat," ucap Ezpeleta.
"Secara teorinya, sirkuit tersebut akan berada di sebuah perkotaan dan bagian tempat penonton akan terintegrasi dengan gedung-gedung," tutur Ezpeleta lagi.
Ezpeleta kemudian mengungkapkan, selain bakal digunakan untuk balapan, tempat itu juga bisa digunakan untuk beragam kegiatan.
Beberapa waktu lalu, Finlandia dan Meksiko berusaha untuk masuk dalam kalender MotoGP 2019.
Namun, hal tersebut tidak terjadi dan membuat MotoGP musim depan tetap pada 19 seri.
Baca juga:
"Sampai 2021 kami tidak akan membuat lebih dari 20 seri balapan dalam setahun. Setelah itu nanti kita akan lihat. Banyak permintaan untuk sirkuit yang ingin ikut kemeriahan balapan ini," kata Ezpeleta.
"Mereka yang sudah mendapatkan kontrak tentu akan terus menyelenggarakan balapan, tetapi, setelah itu mereka perlu bernegosiasi lagi untuk menyelenggarakan MotoGP," tutur dia.
Sebelumnya, isu pembangunan sirkuit untuk MotoGP mencuat di Tanah Air.
Ketika itu keseriusan membuat MotoGP hadir di Indonesia terlihat dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Sentul pada bulan Maret lalu.
Dikabarkan pula, arsitek sirkuit terkenal Hermann Tilke juga sudah berkunjung April lalu.
Namun sampai sekarang, belum terdengar jelas rencana pengembangan sirkuit tersebut.
Indonesia sempat berharap dapat masuk kalender MotoGP 2018, tetapi, secara mengejutkan justru Sirkuit Buriram di Thailand yang mengumumkan menjadi seri terbaru dalam penyelenggaraan tahun ini.