Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan tanggapan perihal kabar bahwa timnya ingin kembali merekrut Casey Stoner sebagai pebalap penguji.
Casey Stoner, yang merupakan eks pebalap MotoGP, dipastikan meninggalkan Ducati pada akhir tahun ini setelah tidak memperpanjang kontraknya.
Hal itu kemudian memunculkan kabar bahwa pria berkebangsaan Australia itu akan kembali ke Honda.
(Baca Juga: Andai Tetap Bertahan, Jorge Lorenzo Sesumbar Bisa Menangi Gelar Bersama Ducati)
Mendengar rumor ini, Marc Marquez langsung menunjukkan sikap tidak setuju andai timnya kembali mendatangkan Stoner sebagai pebalap penguji.
Pebalap berkebangsaan Spanyol itu lebih menginginkan Honda mempertahankan Stefan Bradl sebagai pebalap penguji.
"Tentu saja, Stoner punya talenta luar biasa, tetapi jika Anda ingin menjadi seorang pebalap penguji, Anda perlu melakukan banyak tes sepanjang musim," kata Marquez yang dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Anda juga harus bisa melakukan tes saat pabrikan menginginkan Anda," ucap di melanjutkan.
Pada musim 2018, Casey Stoner memang tidak banyak melakukan pengujian bersama Ducati.
Dua kali juara dunia MotoGP itu hanya satu kali melakukan tes bersama Ducati, yakni pada tes di Sirkuir Internasional Sepang, Malaysia, Februari lalu.
"Ini bukan soal intensitas tesnya di Ducati, atau apa yang saya dengar," ujar pemegang tujuh gelar juara dunia.
"Saat ini kami memiliki pebalap tes bagus, yakni Stefan Bradl. Saya akan memilih untuk mempertahankannya," kata Marquez lagi.
Meski mendapat protes dari Marc Marquez, Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, tidak menutup kemungkinan merekrut Stoner di masa depan.
Namun, untuk saat ini pabrikan asal Jepang itu puas dengan kinerja Bradl.
Selain Bradl, pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, juga memiliki peran mengembangkan motor Honda RC213V yang menjadi tunggangan Marquez pada MotoGP 2018.