Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jorge Lorenzo dan Marc Marquez Sama-sama Jalani Operasi di Barcelona

By Samsul Ngarifin - Senin, 3 Desember 2018 | 18:19 WIB
Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. ( DOK. MOTOGP )

Jorge Lorenzo dan Marc Marquez memang belum secara resmi menjadi rekan satu tim di Repsol Honda.

Meski sudah mengendarai motor Honda RC213V, Jorge Lorenzo nyatanya masih terikat kontrak dengan Ducati hingga 31 Desember 2018.

Namun, Lorenzo sudah terlihat mulai beradaptasi dengan motor Honda RC213V dalam dua tes pramusim MotoGP 2019.

(Baca Juga: Demi Lawan Sang Kakak, Luca Marini Berharap Valentino Rossi Balapan Sampai Usia 41 Tahun)

Meski musim 2019 belum dimulai, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez sudah menunjukkan kekompakan.

Akan tetapi, kekompakan tersebut berkaitan dengan keduanya yang harus menjalani operasi terkait cedera.

Lorenzo bakal menjalani operasi lanjutan terkait cedera pada kaki kanannya setelah terjatuh pada balapan MotoGP Aragon.

Meski sudah sempat melakukan operasi, Lorenzo masih merasakan ketidaknyamanan dan akan kembali naik meja operasi pada Senin (3/12/2018).

Pebalap berkebangsaan Spanyol itu akan menjalani operasi di Hospital Universitari Dexeus Chiron, Barcelona, bersama Dr. Mir.

Pada hari selanjutnya, Selasa (4/12/2018), giliran Marc Marquez yang akan naik meja operasi di tempat sama dan dokter yang sama.

Marquez akan menjalani operasi pada bahu kirinya yang sempat terganggu saat melakukan selebrasi gelar juara dunia MotoGP 2018 seusai balapan di Jepang.

Keduanya diprediksi bisa tampil 100 persen saat menjalani tes pramusim MotoGP 2019 berikutnya di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, pada 6 Februari tahun depan.

Enam minggu masa pemulihan dirasa cukup untuk mengembalikkan kondisi fisik keduanya sehingga bisa menampilkan duel sengit sejak pramusim MotoGP 2019.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P