Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dani Pedrosa Jalani Debut sebagai Pebalap Penguji KTM Lebih Awal

By Samsul Ngarifin - Senin, 3 Desember 2018 | 18:57 WIB
Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, bersama Dani Pedrosa. (DOK. KTM)

Mantan pebalap MotoGP, Dani Pedrosa, dikabarkan bisa lebih awal mengendarai motor KTM RC16.

Sebelumnya, Dani Pedrosa tidak bisa melakoni debutnya sebagai pebalap penguji KTM dalam tes Valencia dan Jerez.

Hal itu dikarenakan pebalap berkebangsaan Spanyol itu masih terikat kontrak dengan Honda.

(Baca Juga: Jorge Lorenzo dan Marc Marquez Sama-sama Jalani Operasi di Barcelona)

Awalnya, KTM mengabarkan jika Dani Pedrosa baru akan melakoni peran barunya sebagai pebalap penguji saat tes Sepang.

Namun, CEO KTM, Stefan Pierer, mengatakan jika Pedrosa akan menunggangi motor KTM RC16 dalam tes di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 18-19 Desember 2018.

"Kami sekarang berkendara dengan Pedrosa sebelum Natal dan tidak hanya pada tes IRTA di Malaysia pada bulan Februari," kata Stefan Pierer dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Kami telah sepakat bahwa dia tidak akan menguji pada bulan November. Tetapi sekarang kami telah menemukan solusi yang adil dengan Honda," ujarnya.

Apa yang dilakukan KTM dengan Honda itu sama dengan yang dilakukan Honda dengan Ducati soal Jorge Lorenzo.

Pasalnya, kebanyakan pebalap memiliki kontrak yang baru berakhir pada 31 Desember.

"Dia sekarang bebas. Saya ingin tahu apa feedback dari tes ini," ujar Pierer lagi.

"Kami sudah memiliki banyak komponen baru untuk dicoba di tes IRTA November karena Mika Kallio telah cedera sejak Juli dan tidak bisa menguji," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P