Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
MotoGP 2018 menyisakan beberapa kontroversi yang terjadi dari 19 seri balap.
Kontroversi pertama tentu drama yang terjadi pada balapan MotoGP Argentina di Autodromo Termas de Rio Hondo.
Drama terjadi sejak balapan akan dimulai, ketika hanya Jack Miller (Pramac Racing) yang berada di grid ketika balapan hendak dimulai.
Saat itu, para pebalap lain mengganti ban sehingga starting grid terpaksa harus di revisi.
(Baca Juga: Alex Marquez Enggan Ciptakan Rivalitas dengan Adik Valentino Rossi)
Selepas warm-up lap, mesin motor Honda RC213V milik Marc Marquez (Repsol Honda) tiba-tiba mati.
Seharusnya, Marc Marquez diwajibkan memulai balapan dari pitlane, namun saat itu tetap berada di grid.
Namun setelah menjalani enam lap, Marc Marquez mendapatkan drive through penalty sehingga harus memasuki pitlane. Padahal, saat itu sedang memimpin jalannya balapan.
Berada di posisi belakang, membuat Marquez mem-push motornya secara maksimal dan tampil agresif.
Marquez bahkan sempat bersenggolan dengan Aleix Espargaro (Aprilia Gresini). Namun mimpi buruknya dimulai ketika terlibat insiden dengan Valentino Rossi (Movistar Yamaha).
Marquez yang berniat menyalip Rossi dari sisi dalam, membuat pebalap Yamaha itu melebar dan akhirnya terjatuh.
(Baca Juga: Tatap Musim Kelima, Adik Marc Marquez Ingin Segera Beranjak dari Moto2)
Rossi pun tampak marah karena terjatuh. Selepas balapan, Marquez mendatangi paddock Rossi untuk meminta maaf, namun kehadirannya ditolak Rossi.
Sejak saat itu, relasi antara Rossi dan Marquez kembali memanas hingga saat ini. Padahal relasi keduanya mulai adem ayem sejak musim 2016.
Kontroversi kedua juara dunia itu berlanjut saat sesi jumpa pers MotoGP San Marino, di mana Rossi menolak ajakan Marquez berjabat tangan.
Namun, kontroversi yang terjadi di Sirkuit Misano bukan hanya itu saja. Insiden memalukan terjadi saat balapan Moto2 San Marino.
Mantan murid Rossi, Romano Fenati melakukan tindakan tidak terpuji ketika menarik tuas rem Stefano Manzi.
Insiden memalukan tersebut lantas berbuah pemecatan Fenati dari tim Marinelli Snipers dan pembatalan kontrak dari tim Forward Racing.
Fenati juga mendapatkan hukuman larangan balapan selama delapan bulan, namun hukuman tersebut kemudian dikurangi.
Pebalap muda Italia itu pada akhirnya akan kembali balapan bersama tim Marinelli Snipers pada musim 2019 ketika turun di kelas Moto3.