Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai ajang balap motor tertinggi di dunia, motor MotoGP memiliki teknologi mutakhir.
Dalam setiap tayangan MotoGP di televisi, seringkali diperlihatkan di mana letak pebalap ketika berada di lintasan.
Ternyata, untuk mengetahui lokasi pebalap di lintasan, motor MotoGP tidak menggunakan alat Global Positioning System (GPS).
(Baca Juga: Legenda MotoGP Prihatin dengan Nasib Dani Pedrosa)
Melainkan menggunakan sensor yang berada di kedua roda motor yang terintegrasi dengan Electronic Control Unit (ECU).
Hal ini dikarenakan GPS dianggap terlalu simpel, karena hanya menangkap sinyal letak motor saja.
Padahal, tim membutuhkan banyak data soal kondisi motor, baik itu soal kecepatan, sudut kemiringan, pengereman, hingga jarak tempuh.
Adapun penggunaan GPS yang terhubung dengan ECU sudah dilarang sejak 2010 dan penggunaannya untuk penyiaran televisi saja.
Suatu tim tidak mengetahui letak motor pembalap dari GPS lagi, tapi dari ECU yang terhubung dengan sensor-sensor tertentu.
Semua data yang berhubungan dengan motor MotoGP sudah terintegrasi dengan ECU.
Contoh misalnya saja, sensor menangkap motor melaju dengan kecepatan x, lalu menikung dengan sudut sebesar y, dan mengerem dengan kekuatan pengereman sebesar z, ECU mendeteksi kebiasaan motor itu.
Setelah masuk, data itu kemudian diproses ECU dan letak motor bisa diketahui.
Data itu tidak sekadar menampilkan letak motor saja, tetapi banyak kegunaan lainnya sob.
Di lain sisi, GPS tidak menangkap data sebanyak sensor-sensor yang digunakan motor MotoGP saat ini.
Sistem yang terpasang di ECU ini pastinya sudah dimiliki tiap tim. Tim bisa mendapatkannya dari tes, latihan, maupun balapan sebelumnya.