Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Repsol Honda, Dani Pedrosa, sudah sejak awal menyadari jika MotoGP bakal terasa sulit bagi dirinya.
Dani Pedrosa meraih kesuksesan ketika masih membalap di kelas 125cc dan 250cc yang dibuktikan dengan koleksi tiga gelar juara dunia.
Setelah tahun 2004 dan 2005 menjadi juara dunia di kelas 250cc, Dani Pedrosa kemudian promosi ke kelas MotoGP pada tahun 2006 bersama tim Repsol Honda.
(Baca Juga: Rookie Tim Satelit Yamaha Terkejut dengan Performa Motor Timnya)
Namun saat itu Dani Pedrosa sudah mengetahui jika motor MotoGP tidak cocok dengan postur tubuhnya yang cukup mungil (158cm).
Hal itu diungkapkan Pedrosa dalam film dokumenternya yang berjudul "The Silence of the Samurai."
"Dalam kategori 250cc saya tahu saya bisa bersaing, tetapi saya memiliki keraguan di MotoGP yang motornya terlihat besar dan powerful bagi saya," kata Dani Pedrosa dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Saya dibuat untuk tetap dalam kategori kecil dan tidak naik di MotoGP dan itu adalah tantangan yang sangat besar," lanjutnya.
Pernah pada musim 2007, Honda membuat Honda RC212V dengan dimensi lebih pendek untuk mengakomodasi postur tubuh Pedrosa.
Saat itu Dani Pedrosa memang berhasil menjadi runner up di bawah Casey Stoner yang menjadi juara dunia.
"Tidak peduli apa yang akan saya lakukan di MotoGP, bagi saya itu akan lebih dari baik," ujar Pedrosa.
"Ini mendorong saya untuk tahu bahwa Honda memberi saya kesempatan dan orang yang benar-benar tahu tentang motor percaya kepada saya," lanjutnya.
Postur tubuhnya yang kecil memang menjadi salah satu penyebab Pedrosa sering mengalami kecelakaan parah.
Terlebih sebelum era ECU seperti saat ini, motor MotoGP dikenal lebih ganas.
Musim 2012 menjadi musim terdekat Dani Pedrosa dengan gelar juara dunia. Sayangnya gelar tersebut akhirnya dimenangkan oleh Jorge Lorenzo.