Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap baru tim Repsol Honda menjawab beberapa pertanyaan dari para pengikutnya di media sosila Twitter.
Beberapa pertanyaan yang dijawab oleh Jorge Lorenzo sebagian besar mengulik soal mesin motor MotoGP dan mesin mobil Formula 1 (F1).
Ada seorang netizen yang bertanya kepada Jorge Lorenzo soal kemungkinan tim Repsol Honda menjadi tim terkuat dan tak terkalahkan pada ajang balap MotoGP dengan motor Honda RC213V.
Desde la centralita única ya no hay marcas “intocables” como todavía existen en la F1. Marcar la diferencia a nivel tecnico es mas dificil. El piloto sigue siendo vital (y no solo a nivel de pilotaje). https://t.co/xlEpQkcOL6
— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) December 26, 2018
Rider berkebangsaan Spanyol itu pun merespons pertanyaan perihal timnya yang tak akan bisa dikalahkan pada MotoGP musim 2019.
"Sejak penerapan single switchboard (pada tahun 2016), tak ada yang bisa mengklaim timnya tak tersentuh kekalahan," tulis Lorenzo.
Baca juga:
"Hal sama juga terjadi pada F1. Balapan di era ini berbeda karena level teknisnya lebih sulit dan pebalap masih menjadi hal yang paling menentukan (tak hanya pada kemampuan balapnya saja)," tulis dia lagi.
Cuitan Jorge Lorenzo tersebut memang ada benarnya.
Meski akan berduet dengan sesama juara dunia, Marc Marquez, faktanya Repsol Honda tetap bisa mengalami kegagalan.
Pada musim 2018 misalnya. Tim Repsol Honda memang sukses meraih tiga gelar juara dunia yakni pebalap, konstruktor, dan tim berkat penampilan gemilang Marquez.
Namun, Marquez tak bisa menjuarai semua seri balap pada MotoGP 2018.
Marc Marquez tercatat hanya bisa menjuarai sembilan dari 19 seri balap MotoGP tahun ini.