Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

McLaren dan Honda akan Berpisah Akhir Musim ini

By Imadudin Adam - Kamis, 14 September 2017 | 11:39 WIB
Pebalap Formula 1 (F1) asal Brasil yang membela tim McLaren, Ayrton Senna, bereaksi setelah memastikan diri memenangi GP Eropa 1993. (MOTORSPORT)

McLaren dan Honda dikabarkan telah sepakat untuk berpisah akhir musim ini.

Mereka sepakat bercerai dan mencari pasangan lain di musim balap tahun 2018.

Siapa yang kecewa? Dan, siapa yang salah?

Dua pertanyaan tersebut cukup sulit untuk menjawabnya. Karena, masing-masing melontarkan pembelaan.

McLaren yang menjadi peserta ajang balap jet darat F1 tidak nyaman ketika Honda, sebagai penyedia mesin, dinilai kurang serius dalam menyediakan mesin yang mumpuni.

Honda tidak tinggal diam. Merasa tidak nyaman, pihak pabrikan otomotif asal Jepang ini, segera melakukan serangan balik.

Manajemen Honda merasa telah bekerja profesional dalam urusan menyediakan mesin.

Mereka juga mengklaim telah melakukan banyak evaluasi dan pengembangan teknologi sesuai kebutuhan balap F1.

Seperti dilansir Crash, Autosport, dan Sky Sports, saat kabar bercerainya McLaren dengan Honda makin santer terdengar, rupanya pihak McLaren telah mempersiapkan jalinan hubungan dengan Renault.

Dua pihak ini dikabarkan telah beberapa kali bertemu dan membentuk kesepahaman untuk kerja sama penyediaan mesin dan pengembangan teknologi.

Pimpinan McLaren, Zack Brown, mengungkapkan bahwa selama tiga tahun melakukan kerja sama dengan Honda, pihak McLaren lebih banyak mengalami kekecewaan.

Tim yang dimiliki oleh produsen mobil sport terkenal ini, menilai masalah teknis mesin lebih kerap terjadi dan hal itu sangat mengganggu keinginan mencapai juara.

Musim yang dirasakan paling menyesakkan, menurut Brown, adalah 2017.

Di musim ini, kegagalan mesin menjelang dan saat tengah-tengah balapan menjadi momok yang membuat emosi manajemen memuncak.

"Apa yang harus kami perbuat? Kami melihat tidak ada kemungkinan lagi, selain berhenti di penghujung musim 2017. Kami lebih banyak mengalami kekecewaan, karena kondisi mesin yang tidak mumpuni. Kami kerap mendapatkan masalah teknis, salah satunya di bagian power unit. Tentu hal ini tidak mengenakkan, karena merugikan dalam proses mengejar podium juara," ungkap Brown.

Tentang kerja sama yang bakal dibangun dengan Renault, Brown menyatakan bahwa telah terjadi kesepakatan yang dinilainya lebih memberikan harapan di musim balap 2018.

Bahkan, dengan keyakinan penuh, Brown melihat ada perjalanan balapan yang lebih bagus pada McLaren bersama Renault.

"Kami sudah membahas bersama dan ada kemungkinan hal yang lebih baik. Jadi, harapan kami adalah musim yang menjanjikan di 2018 bersama Renault. Kami meyakinkan itu, karena telah melihat catatan yang dimiliki calon rekanan kami tersebut," kata Brown.

Berita ini telah tayang di KORAN SUPERBALL, KAMIS (14/8/2017).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P