Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bos tim Mercedes mengkritik regulasi penalti yang diterapkan di F1 saat ini dan menyebutnya sebagai sesuatu yang menggelikan.
"Saya bukan penggemar penalti bagi pebalap, ini terlihat menggelikan," kata bos Mercedes, Toto Wolff seperti dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Bahkan McLaren pernah harus turun 35 posisi start, ini terasa sangat ganjil."
Fernando Alonso menjadi pebalap F1 yang meraih hukuman penalti terbanyak di ajang Formula 1 musim 2017.
Bahkan jika dijumlahkan Alonso telah mendapat hukuman turun 140 posisi sepanjang musim.
(BACA JUGA: Kejuaraan F1 Belum Selesai, Pebalap Ini Sudah Ucapkan Perpisahan)
Ini diakibatkan karena Fernando Alonso telah melakukan penggantian komponen mesin di luar jadwal atau melebihi jumlah maksimal yang sudah ditentukan.
Tercatat Alonso sudah memasang mesin yang ke-8 musim ini, turbocharger ke-10, MGU-H ke-10, MGU-K ke-8, baterai ke-7, dan unit elektronik kontrol ke-6.
Hal tersebut membuat Alonso mendapat hukuman turun 35 posisi start meski hanya 20 pebalap yang mengikuti balapan.
Pebalap tim Mercedes, Valtteri Bottas juga harus menerima penalti 5 posisi setelah mengganti gearbox di GP Jepang.
Valtteri Bottas harus start dari posisi ke-7 padahal pebalap Finlandia tersebut berhasil menjadi pebalap tercepat kedua pada sesi kualifikasi yang berlangsung hari Sabtu (7/10/2017) ini.
"Kita bisa membuat sistem yang tidak terlalu menghukum pebalap tapi tetap tidak membuat biaya meningkat," ujar Toto Wolff.
"Kita tidak ingin membawa mesin baru di setiap balapan hanya karena hukuman ini."