Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda Formula 1 (F1) sekaligus chairman Mercedes, Niki Lauda, menilai penalti yang diterima Max Verstappen (Red Bull Racing) pada balapan GP Amerika Serikat merupakan keputusan terburuk yang pernah dilihatnya.
Verstappen sebenarnya finis di urutan ketiga pada balapan yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Minggu atau Senin (23/10/2017) dini hari WIB.
Namun, dia kemudian dinyatakan finis di posisi keempat karena panitia menjatuhinya penalti waktu lima detik.
Posisi ketiga kemudian menjadi milik pebalap Ferrari, Kimi Raikkonen.
(Baca juga: Malu Gagal Raih Podium, Max Verstappen Sebut Race Steward Seperti Ini)
Pada lap terakhir, Verstappen dinilai bersalah karena menyalip Raikkonen dengan melewati sisi lintasan di tikungan 17.
"Keputusan ini adalah yang terburuk dari yang pernah saya lihat. Dia (Verstappen) tidak melakukan kesalahan. Kami adalah pebalap, dan kami tidak berada di jalanan biasa," kata Lauda.
*That* pass - from every angle#F1 #USGP pic.twitter.com/CAuP4ohfzO
— Formula 1 (@F1) October 23, 2017
"Sungguh menggelikan, dan olahraga ini bisa hancur karena keputusan seperti itu," ucap dia menambahkan.
Lauda pun menyatakan bahwa persoalan seperti ini perlu didiskusikan kembali oleh para pemangku kepentingan F1.
"Pebalap dilarang melewati garis putih di sisi lintasan. Mengapa tidak boleh melewatinya? Sekalian saja bangun tembok di sana bila perlu," tutur Lauda.
(Baca juga: Update Klasemen Juara Dunia Pebalap F1 setelah GP Amerika Serikat 2017)
"Garis putih itu bukan batas dan kami semua sudah menyepakatinya pada tahun lalu. Sekarang, muncul keputusan ini (hukuman Verstappen). Saya pikir ini benar-benar keliru," ujar Lauda.
Lauda merupakan pria 68 tahun yang aktif sebagai pebalap F1 pada 1971 hingga 1985.
Dia pernah menjadi juara dunia pada 1975, 1977, dan 1984 bersama dua tim bergengsi, Ferrari (dua kali) dan McLaren.