Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Ambisi Sebastian Vettel pada Kejuaraan F1 Musim Depan

By Susi Lestari - Rabu, 8 November 2017 | 17:19 WIB
Pebalap Ferrari asal Jerman, Sebastian Vettel, melambaikan tangan ke suporter setelah menyelesaikan sesi kualifikasi GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (7/10/2017). (TOSHIFUMI KITAMURA/AFP PHOTO)

Pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel, sangat ingin mengalahkan Lewis Hamilton pada kejuaraan F1 musim depan.

Hamilton meraih gelar juara dunia keempat kali sepanjang karier membalap, meski berada di posisi kesembilan Grand Prix Meksiko.

Hal ini berarti, sudah empat tahun berlalu Vettel tidak memenangi gelar di F1.

Sejak kemenangan terakhirnya pada 2013, praktis hanya Hamilton atau Nico Rosberg yang telah mendominasi di Formula 1.

Terkait dengan kemenangan saingannya, pebalap Jerman berusia 30 tahun tersebut menegaskan tidak terganggu.

(Baca Juga:Ini yang Dimiliki Viktor Axelsen hingga Prestasinya di Bulu Tangkis Sangat Cemerlang)

"Saya tidak terganggu dengan dominasi para pesaing. Sebaliknya, saya telah mengarahkan untuk memenangkan kejuaraan musim depan,"

"Saya ingin memenangkan kejuaraan untuk Ferrari. Itulah keinginan saya. Itulah tujuan saya. Dan kami menyadari bahwa tujuan itu tidak berjalan baik tahun ini,"  kata Vettel dikutip BolaSport.com dari Express.

Pada balapan musim ini, Vettel memimpin klasemen dari Maret hingga September, sebelum akhirnya Hamilton menyalipnya.

Terkait kegagalan menjadi nomor satu, Vettel bersikeras mengatakan hal itu terjadi karena kesalahannya, bukan karena Hamilton lebih bagus dari Vettel.


Reaksi Lewis Hamilton (kiri) dan Sebastian Vettel (kanan) saat menghadiri briefing pra balapan F1 GP Meksiko 2017.(ISTIMEWA)

"Saya tidak suka itu. Kami bersaing dengan adil," tambah Vettel.

Terakhir kali Vettel finis di posisi puncak terjadi pada 2013, saat dia masih bersama dengan Red Bull.

Ke depan, Vettel akan tetap bernaung di bawah bendera tim Ferrari sampai dengan tahun 2020.

 

Pemain Timnas senior Indonesia, Irfan Bachdim dengan tegas akan menolak panggilan PSSI jika keputusan tetap seperti ini. "Saya tidak mau main untuk PSSI kalau keputusan mereka seperti ini," ancam Irfan Bachdim dihadapan pelatih kepala Widodo C Putro. Ketuputusan Irfan Bachdim didasari karena sanksi telat yang diberikan Komdis PSSI. Bhayangkara FC seakan mendapat durian runtuh setelah Komdis PSSI merubah skor jadi 3-0 untuk kemenangan The Guardian. Keputusan tersebut berdasarkan surat PSSI no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2-17 tanggal 5 November 2017. Mitra Kukar dinilah menyalahi aturan kala menurunkan Mohamed Sissoko saat melawan Bhayangkara FC, Jumat (3/11/2017). Tambahan poin untuk Bhayangkara FC otomatis menggeser Bali United yang sebelumnya bertengger di puncak klasemen. #irfanbachdim #baliunited #pssi #liga1 #timnasindonesia #dramaliga1

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P