Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menurut Bos Mercedes Gaji Max Verstappen Terlalu Tinggi, Kok Bisa Tahu?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 22 Desember 2017 | 06:39 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton (tengah), merayakan kemenangan GP Jepang bersama dua pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen (kiri) dan Daniel Ricciardo, di Sirkuit Suzuka, Minggu (8/10/2017). (TOSHIFUMI KITAMURA/AFP PHOTO)

Diprediksi akan pindah ke tim yang lebih besar, Max Verstappen justru memperpanjang kontraknya bersama tim Red Bull Racing hingga musim 2020.

Itu berarti dirinya akan tampil bagi tim yang bermarkas di Milton Keynes itu selama tiga musim ke depan.

Kesepakatan baru itu menjadi berita bagus bagi tim berlambang banteng merah itu terlebih dengan potensi Verstappen di usianya yang masih sangat muda.

Berusia 20 tahun, Verstappen telah mengoleksi tiga kemenangan dalam tiga musim keikutsertaannya di ajang F1.

(Baca Juga: Bos Tech3 Yakin Motor Yamaha Baru dengan yang Lama Tidak Ada Bedanya)

Akan tetapi pandangan lain dilontarkan oleh salah satu petinggi Mercedes, Niki Lauda.

Mantan pebalap F1 itu percaya kalau Red Bull membayar terlalu banyak dengan memberi kontrak baru selama tiga tahun bagi Verstappen.

Seperti dikutip BolaSport.com dari BBC, Verstappen akan menjadi pebalap termahal ketiga pada kejuaraan musim depan.

Walau tidak diketahui jumlah pastinya, diperkirakan pebalap Belanda itu akan menerima 18 hingga 26 juta poundsterling atau sekitar 300 hingga 470 milyar rupiah setiap tahunnya.

Hal itu didapat setelah mereka dikabarkan melakukan pertemuan dengan Mercedes untuk meningkatkan nilai tawar mereka di hadapan Red Bull.