Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2017 Jadi Musim Terburuk Tim Red Bull Sejak 2006

By Ignatius Wijayatmo - Kamis, 28 Desember 2017 | 20:18 WIB
Pebalap tim Red Bull, Max Verstappen menjadi pebalap tercepat pada latihan bebas 3 (FP3) F1 GP Meksiko yang berlangsung di Autodromo Hermanoz Rodriguez, Sabtu (28/10/2017). (TWITTER.COM / F1)

Christian Horner mengatakan jika 2017 menjadi musim terburuk bagi tim Red Bull sejak 2006.

Kedua pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, mengakhiri klasemen akhir F1 di posisi lima serta enam.

Keduanya pun praktis kalah bersaing dengan Mercedes dan Ferrari.

Namun pada sisi lain, salah satu sebab Red Bull tidak bisa bersaing di papan atas karena mereka sering mengalami masalah mobil.

Sepanjang musim 2017, mesin Renault yang digunakan Red Bull beberapa kali mengalami masalah kerusakan.

(Baca Juga: Ketika Fernando Alonso Meninggalkan Singapura dengan Lubang Sebesar Kepalan Tangan di Tembok)

Tercatat mobil yang menggunakan mesin Renault terkena penalti grid sebanyak 320 karena pergantian komponen mesin.

Jumlah tersebut terbanyak kedua setelah Honda yang mengumpulkan sebanyak 380 penalti grid.

"Dalam segi keandalan mesin, tahun ini mungkin yang terburuk sejak 2006," ucap Bos tim Red Bull, Horner dikutip BolaSport.com dari kepada Motorsport.com.

"Pemasok mesin kami bekerja keras untuk mengatasi masalah tersebut sepanjang musim dingin ini. Mereka juga butuh itu untuk tim mereka sendiri."

Christian Horner menambahkan jika ia berharap mesin Renault bisa bersaing di musim depan.

Setidaknya bisa memberi perlawanan kepada Ferrari dan Mercedes.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P