Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Balapan seri ke-8 Formula 1 (F1), GP Prancis, akan mengawali tur panjang di benua Eropa yang akan berlangsung pada bulan Juni hingga September tahun depan.
Tidak hanya itu, gelaran GP Prancis mendatang akan menandai kembalinya balapan di salah satu jantung Benua Biru tersebut.
Sirkuit Paul Ricard akan menjadi saksi kembalinya GP Prancis setelah absen selama 9 musim terakhir.
Juara bertahan F1, Lewis Hamilton, pun menyambut kembalinya GP Prancis ke dalam kalender kejuaraan tahun depan.
Walaupun, menurut empat kali juara F1 itu, Sirkuit Philip Ricard bukanlah pilihan terbaik untuk menjadi tuan rumah F1 di negeri yang terkenal dengan Menara Eiffel itu.
(Baca Juga: Firasat Bos Mercedes terhadap Gelar Juara Dunia F1 2017 Lewis Hamilton)
"Saya pikir yang penting adalah kita kembali memiliki sebuah Grand Prix di Prancis karena negara itu adalah bagian penting dari benua Eropa," kata Hamilton dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Hanya saja, anda tahu, Prancis memiliki sangat banyak sirkuit yang indah, Le Mans contohnya, dan untuk beberapa alasan kita tidak menyelenggarakannya di trek terindah."
Sirkuit Paul Ricard sebenarnya bukanlah trek baru di ajang F1.
Beberapa dekade sebelumnya, trek yang terletak di Le Castellet itu pernah menjadi salah satu penyelenggara balapan F1 pada rentang tahun 1971 hingga 1990.
Hamilton sendiri sempat menjajal Sirkuit Paul Ricard pada bulan September lalu.
Menjalani tes ban Pirelli, Hamilton melahap 114 putaran sebelum digantikan oleh rekan setimnya, Valtteri Bottas.