Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada minggu lalu, ajang Formula 1 telah membuat keputusan untuk menghilangkan sosok grid girls dari ajang balap mobil bergengsi tersebut.
Keputusan yang dibuat oleh Liberty Media (promotor F1) itu tentu saja memancing pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Claire Williams, petinggi tim Williams Martini Racing, adalah salah satu pihak yang turut berkomentar mengenai kebijakan menyisihkan sosok grid girls tersebut.
Satu-satunya perempuan yang menjadi bos tim F1 ini menyebut bahwa menghilangkan grid girls adalah keputusan yang perlu dilakukan oleh Formula 1.
Claire Williams sadar bahwa grid girls adalah bagian dari tradisi lama F1 dan wajar jika menimbulkan reaksi yang bermacam-macam di publik.
(Baca Juga : Selamat Jalan Grid Girls F1, Kini Sambutlah Era Grid Kids)
"Kita harus bergerak seiring dengan perkembangan zaman," kata Williams dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya berharap F1 dapat menarik lebih banyak perempuan untuk mengisi beberapa peran yang tersedia dalam industri ini."
Sementara itu, Susie Wolff (mantan test driver tim Williams) menganggap penyebaran grid girls tidak menyinggung perasaannya.
Perempuan 35 tahun ini berpendapat bahwa F1 memiliki masalah yang lebih penting terkait keterlibatan perempuan pada ajang tersebut.
"Tunjuk seorang perempuan yang sukses pada ajang F1 dan jadikan dia panutan yang dapat menginspirasi perempuan lainnya," kata Wolff.
"Kita harus menarik anak-anak perempuan ke ajang F1 dan membiarkan mereka memiliki mimpi. Kami harus meningkatkan jumlah perempuan berbakat yang masuk dalam ajang ini."
F1 resmi menghilangkan sosok grid girls mulai musim kompetisi 2018 dan akan menggantikannya dengan sosok grid kids.