Lewis Hamilton Ungkap Alasan Pernah Absen dari Sosial Media hingga Hapus Semua Unggahan

Pebalap Formula 1 dari tim Mercedes, Lewis Hamilton, mengungkapkan alasan mengapa dia absen di sosial media pada akhir 2017 dan awal tahun ini serta bagaimana dia akan menggunakan platform-nya di masa depan.

Beberapa waktu lalu, Hamilton mengejutkan sepuluh juta pengikutnya di Twitter dan lima juta di Instagram dengan menghapus semua unggahannya.

Namun, Hamilton telah mengakhiri puasa menggunakan sosial media pada pertengahan Januari lalu dan bersikeras bahwa dia selalu berencana untuk beristirahat dari dunia maya.

"Kami sudah merencanakan untuk memulai pekerjaan baik di awal tahun ini dengan melakukan perubahan di sosial media," kata Hamilton dikutip BolaSport.com dari Express.

(Baca Juga: Sempat Musuhan karena Perilaku Tidak Terhormat, 2 Pebulu Tangkis Ini Baikan dii Swiss Open 2018)

"Kebetulan saja, waktu itu (Desember 2017 hingga awal Januari 2018) adalah saat yang sempurna untuk melakukan dan mengubahnya (unggahan di sosial media)," tutur Hamilton.

Juara dunia 2017 itu kemudian menambahi dia sudah terlalu menjadi orang yang sangat terbuka di sosial media.

"Saya sudah sangat terbuka dengan hidup saya selama beberapa tahun hingga sekarang. Selalu sulit melakukan perubahan karena saya cukup suka dengan bersikap terbuka," tutur pebalap Inggris berusia 32 tahun itu.

"Akan tetapi saat ini, saya masih akan terus berada di media sosial, namun hanya menjadi sedikit lebih strategis dalam apa yang saya tunjukkan dan tidak ditunjukkan," lanjut Hamilton.

(Baca Juga: BAM Tunjuk Orang Ini untuk Jadi Perwakilan pada Sidang BWF tentang Skandal Pengaturan Skor Pebulu Tangkis Malaysia)

Keputusan tersebut diambil oleh Hamilton karena dia sangat menyadari, keberadaan sosial media sebagai pintu gerbang untuk dapat terhubung dengan penggemarnya.

"Meski sempat absen dalam beberapa waktu, saya menegaskan sosial media akan terus menjadi bagian dari hidup saya," ucap Hamilton.

Tidak hanya membenahi sosial medianya, tahun ini Hamilton akan berusaha untuk merebut gelar kelimanya sepanjang berkarier di Formula 1.

 

Untuk menjadi pemain level dunia bukanlah perkara yang mudah, begitulah kiranya Taufik Hidayat menggambarkan perjuangannya menjadi juara Olimpiade 2004. "Enggak gampang ya untuk (bermain) di level itu (pemain top dunia) apalagi untuk juara," ujar Taufik Taufik Hidayat tercatat sukses menjadi pemilik medali emas Olimpiade Athena 2004 setelah menang atas tunggal putra Korea Selatan, Shon Seung-mo. #Olimpiade #BuluTangkis #TaufikHidayat

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Feb 23, 2018 at 4:54am PST