Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Indonesia yang tergabung dalam tim Pertamina Prema Theodore Racing, Sean Gelael, sekali lagi membuktikan dia memang selalu bagus bila bicara simulasi lomba selama tes pramusim.
Seperti pada tes pramusim di Sirkuit Paul Ricard, Prancis, Sean juga membuat usaha yang mengesankan pada tes pramusim terakhir di Sirkuit Sakhir, Bahrain.
Paling tidak hingga hari kedua, Kamis (22/3), seperti yang dilihat dan dilaporkan langsung oleh BOLASPORT dari Sakhir, Sean membuat puas timnya setelah race sim(ulation) atau race run yang dia lakukan pada sore hari.
Pebalap yang didukung oleh Jagonya Ayam ini tentu saja dibandingkan dengan rekan setimnya asal Belanda, Nyck de Vries.
Beberapa pebalap dari tim lain juga melakukan race run atau simulasi lomba, namun dengan program yang berbeda.
Namun dengan simulasi dengan kondisi yang sama, Sean terlihat kompetitif.
Bahkan pada saat makan malam, Nyck mengakui keunggulan pebalap berusia 21 tahun itu.
"Saya harus belajar pada Sean soal simulasi lomba dan Sean gantian belajar pada saya soal simulasi kualifikasi," ujar Nyck.
Inilah perbandingan waktu Sean dan Nyck.
Sean 1:49.512 1:51.350 1:50.876 1:50.800 1:50.469 1:50.461 1:50.444 1:50.514 1:50.376 1:50.420 1:50.203 1:50.277 1:51.293 1:50.119 1:50.164 1:50.194 1:50.951 | Nyck 1:52.760 1:52.794 1:52.097 1:55.296 1:51.845 1:51.387 1:51.348 1:51.553 1:51.492 1:50.971 1:50.822 1:52.050 1:50.854 1:51.226 1:50.814 |
Pebalap yang melakukan program serupa dengan mereka adalah Luca Ghiotto, dan inilah waktu yang dibuat oleh pebalap Italia tersebut.
Ghiotto
1:53.674
1:52.325
1:51.745
1:57.144
1:50.461
1:49.688
1:50.415
1:50.423
1:50.661
1:50.583
1:50.434
1:50.932
1:50.985
1:51.175
1:51.483
1:51.682
1:52.546
Dari data di atas menunjukkan bahwa Sean sejauh ini memang kian matang bersama tim Prema.
Walau ini baru tes pramusim, namun perkembangan nyata ditunjukkan oleh Sean dan dia sendiri mengaku senang.
"Senang sekali bisa melakukan simulasi lomba dengan baik. Komunikasi dengan tim juga tidak ada masalah," ujar Sean.
Sean melakukan simulasi lomba dengan menggunakan ban option atau ban soft (lunak).
Program yang mesti ia jalankan mestinya 15 lap, namun teknisinya mempersilakan Sean untuk menambah lap dan ia melakukannya dengan tambahan dua lap.
Bahan bakar yang ada di mobil Sean sendiri menurut tim cukup untuk 25 lap, jadi kondisi mobil sangat berat.
Sejauh ini, Sean memang masih belum maksimal setiap kali melakukan simulasi kualifikasi dan itu akan terus diusahakannya sekuat tenaga.