Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lewis Hamilton tampaknya menjadi contoh konkret dari manusia berpikiran positif yang merasa dirinya adalah yang terbaik.
Pebalap Mercedes tersebut mengaku jika sejak dulu dirinya memiliki filosofi tersendiri dengan menjadi nomor 1.
Menurut Lewis Hamilton, setiap orang harus yakin jika dirinya adalah yang terbaik.
"Mengapa saya berpikir saya yang terbaik? Itu tak berarti untuk selamanya dan akan berubah dengan cepat," ujar Hamilton seperti dikutip BolaSport.com dari Express.
Pebalap berkebangsaan Inggris tersebut meyakini jika nomor satu bukanlah sesuatu yang abadi.
(Baca Juga: Mantan Pebalap F1 Sebut Ajang MotoGP Seperti Pertarungan Gladiator)
Dengan mental demikian, Hamilton harus terpacu untuk berjuang agar terus menjadi yang terbaik di antara orang lain.
"Jadi ini semua tentang keinginan untuk menaikkan level diri sendiri dan selalu ingin mendorong diri melebihi batas," kata Hamilton melanjutkan.
Pebalap 33 tahun tersebut mengaku jika pemikiran tersebut telah tertanam sejak ia masih kanak-kanak.
(Baca Juga: Kemungkinan Floyd Mayweather Jadi Petarung MMA Masih 50-50)
"Saya sudah berpikir seperti itu sejak kecil. Saya menekan diri sendiri dengan harapan menjadi lebih baik daripada anak lain yang mendapatkan sesuatu dengan mudah," lanjut Hamilton.
Pemikiran inilah yang membuat Hamilton percaya diri dengan balapan-balapan F1 selanjutnya meski gagal finis sebagai yang pertama pada GP Australia 2018.
Pada balapan yang digelar Minggu (25/3/2018) di Melbourne, Australia, itu, Lewis Hamilton harus legawa berada di belakang Sebastian Vettel (Ferrari).