Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap tim Haas, Romain Grosjean, berpendapat kalau kedekatan timnya dengan Ferrari seharusnya mendapat dukungan dari publik.
Peningkatan performa Haas dianggap Romain Grosjean dapat meningkatkan keseimbangan dalam persaingan di antara tim yang berlaga di F1.
Dengan demikian, maka F1 akan dapat menarik minat tim maupun pabrikan lainnya untuk berpartisipasi pada ajang balap mobil paling bergengsi tersebut.
"Saya pikir cara kami mengoperasikan tim dan membuat kerja sama dengan Ferrari itu bagus untuk F1," ujar Grosjean dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Ini adalah hal yang bagus bagi F1 untuk menunjukkan kalau Anda ingin tampil di F1, ada cara untuk bisa sukses dalam waktu singkat," kata Grosjean.
(Baca Juga: Marc VDS Punya Kartu untuk Cairkan Pengaruh Valentino Rossi di Yamaha)
Haas yang baru tampil di F1 pada musim 2016 memang tercatat sebagai tim paling junior pada saat ini.
Namun, kehadiran tim asal Amerika Serikat ini mulai mampu mengganggu kemapanan tim papan tengah lainnya di ajang F1.
[PILIHAN] Rahasia Jamie Vardy Cetak Gol untuk Inggris Pakai Sepatu Cristiano Ronaldo https://t.co/jMHum3ZQQJ
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 29, 2018
Keuntungan Haas yang mendapatkan mesin sekaligus dukungan teknis dari Ferrari membuat tim independen lainnya meradang.
Salah satunya adalah McLaren yang saat ini mendesak FIA untuk mengklarifikasi detail kesepekatan antara Ferrari dengan Haas.
Direktur Eksekutif McLaren, Zak Brown, mencurigai bahwa Haas punya komponen lain yang berasal dari mobil tim Ferrari musim lalu.
"Kita semua tahu mereka (Haas) punya hubungan dekat dengan Ferrari. Tapi saya pikir kita harus memastikan bahwa hubungan itu tidak terlalu dekat," ujar Zak Brown dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
"Tapi ini wewenang para teknisi dan FIA untuk mengawasinya secara dekat," kata Brown.
Pada seri perdana musim ini, dua pebalap Haas mampu tampil apik saat berhasil start pada posisi kelima dan keenam pada GP Australia.
Namun kecemerlangan itu meredup saat Romain Grosjean dan Kevin Magnussen sama-sama gagal menyelesaikan lomba karena kesalahan teknis.