Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepala Tim McLaren, Eric Boullier mengkritik kebijakan FIA yang akan mengubah lagi peraturan aerodinamik untuk mobil Formula 1.
FIA dikabarkan telah mengadakan rapat di Bahrain untuk membahas peraturan baru mengenai aerodinamika menyusul minimnya aksi salip menyalip pada GP Australia.
Untuk perkembangannya, FIA mengonfirmasi pembahasan perubahan peraturan F1 musim 2019 akan diberi tenggat waktu hingga 30 April mendatang.
Pada sisi lain, Eric Boullier, tidak terlalu antusias menyambut kabar tersebut.
Dia justru mempertanyakan apa maksud dari perubahan peraturan tersebut.
(Baca juga: Waduh! Media Ternama Ini Salah Masukkan Foto Pebalap Indonesia ke Klasemen F1)
"Pertama-tama, pertanyaannya adalah apa tujuan di belakang strategi tersebut," ucap Boullier yang dilansir BolaSport.com dari Auto Sport.
"Apakah ini hanya karena untuk (lebih banyak aksi) menyalip, dan apakah ini adalah sebuah reaksi spontan setelah (GP) Australia," tutur Boullier.
Diketahui, beberapa pebalap dan komentator F1 meyakini bahwa regulasi saat ini menyebabkan sasis mobil F1 menjadi lebih lebar dan lebih berat.
INITIAL CLASSIFICATION (END OF RACE): Best #ChineseGP ever? #F1 pic.twitter.com/swi6LQExwh
— Formula 1 (@F1) April 15, 2018
Hal tersebut juga diyakini menjadi salah satu penyebab minimnya keseruan saling menyalip pada GP Australia.
Lebih-lebih karena lebar lintasan Sirkuit Melbourne yang lebih sempit dibandingkan sirkuit lainnya.
Boullier pun berpendapat jika saat ini terlalu cepat bagi FIA untuk mengubah peraturan aerodinamik lagi.
"Jika ini adalah sebuah reaksi dari balapan GP Australia, maka mungkin itu agak terlalu cepat," ujar Boullier.
Saat ini, McLaren akan bersiap untuk menghadapi balapan seri keempat GP Azerbaijan yang akan digelar di Sirkuit Baku City pada Minggu (29/4/2018).