Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, bersimpati pada rekan satu timnya, Valtteri Bottas. Hamilton mengatakan bahwa dia pernah merasakan hal yang sama dengan tandemnya.
Valtteri Bottas hampir saja menjuarai GP Azerbaijan hingga mengalami pecah ban di tiga lap terakhir balapan.
Kejadian tersebut sontak membuat Bottas terpukul, sementara Lewis Hamilton berhasil mengamankan kemenangan pada GP Azerbaijan.
Hamilton yang menjuarai GP Azerbaijan mengungkapkan simpati pada rekan satu timnya yang hampir saja menjadi juara.
Itu disebabkan oleh Hamilton yang juga pernah mengalami hal yang sama.
(Baca Juga : Pebalapnya Menang Beruntung pada GP Azerbaijan, Begini Tanggapan Bos Mercedes)
"Saya tahu bagaimana perasaan saat kemenangan sudah di depan mata, tetapi hilang begitu saja. Saya pernah merasakannya," kata Hamilton dikutip BolaSport.com dari planetf1.
"Jadi, saya berusaha untuk menghormati dan menghiburnya (Bottas)," ujar pemilik nomor 44 ini.
Hamilton menerangkan secara rinci apa yang terjadi pada tiga lap terakhir.
Menurut pebalap berusia 33 tahun ini, sangat sulit melihat dengan kecepatan tinggi dan goncangan di mobil.
Pebalap asal Inggris ini merasa tiba-tiba kecepatan rekan satu timnya menjadi makin pelan.
(Baca Juga : Bos Mercedes Temukan Masalah Utama pada GP Azerbaijan)
Saat itu juga Hamilton tidak memikirkan masalah emosional dengan tandemnya.
Menjadi pemimpin balapan, sang juara bertahan ini merasa harus memenangi balap tersebut.
Pada akhirnya Hamilton keluar jadi juara dengan waktu 1 jam 43 menit 44,291 detik, diikuti oleh Kimi Raikkonen (Ferrari) di tempat kedua dan Sergio Perez (Force India) di tempat ketiga.