Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, ternyata memiliki keinginan sendiri soal penalti yang harus ia terima terkait penggantian komponen mesin yang melebihi yang diperbolehkan.
Ricciardo mengatakan bahwa penalti sebaiknya ia dapat pada balapan setelah Kanada atau di Sirkuit Paul Richard, Prancis.
"Itu bisa datang secepat (Sirkuit) Paul Richard, tetapi ketika saya mendengar desas-desus soal penalti di sini saya sepertinya akan merasakan di (Sirkuit) Paul Richard bukan di sini'," ujar Ricciardo seperti dikutip BolaSport.com dari BBC.
Ricciardo lebih memilih kena penalti di Prancis ketimbang Kanada.
Hal ini tak lain karena Red Bull baru saja tampil apik dengan finis pertama pada GP Monaco.
"Saya sekarang memiliki momentum yang bagus jadi penalti akan seperti riak angin yang menghiasi pelayaran kami. Saya lebih suka membawanya ke tempat lain," ujar Ricciardo.
Pebalap Australia tersebut mengatakan jika Sirkuit Montreal lebih bersahabat dengan Red Bull ketimbang sirkuit-sirkuit selanjutnya.
"Kami merasa di atas kertas sirkuit ini seharusnya cocok untuk kami lebih dari sirkuit lain di balapan selanjutnya," kata Ricciardo lagi.
(Baca Juga: 2 Mantan Pebalap F1 Minta Max Verstappen Tidak Ubah Gaya Balapan)
Red Bull dan Ricciardo berhasrat untuk meraih dua kemenangan beruntun di Monako dan Kanada.
"Menang dua kali beruntun bakal menyenangkan dan kami akan mencobanya," aku Ricciardo.
Pada Minggu (27/5/2018), Ricciardo yang sempat bermasalah dengan komponen mesin sukses finis pertama di F1 GP Monaco.
Masalah mesin tersebut ternyata berujung pada desas-desus adanya penalti grid yang bakal Ricciardo alami akhir pekan ini.
Namun, Ricciardo optimis Red Bull tidak akan mendapat penalti dan seri balapan yang dimulai, Jumat (8/6/2018) hingga Minggu (10/6/2018) di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal, Kanada, akan berjalan lancar.