Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

6 Fakta Charles Leclerc - Pebalap Ferrari yang Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih di Atas Podium Musim Depan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 12 September 2018 | 19:24 WIB
Pebalap tim Sauber F1, Charles Leclerc setelah menjalani sesi kualifikasi dua (Q2) GP Spanyol pada Sabtu (12/5/2018) (instagram.com/charles_leclerc7)

Pebalap Sauber, Charles Leclerc, kembali menorehkan tinta emas dalam kariernya usai dipastikan bergabung dengan Ferrari pada ajang Formula 1 (F1) musim 2019.

Charles Leclerc akan mendampingi Sebastian Vettel sebagai pebalap Ferrari. Dia menggantikan Kimi Raikkonen yang pindah ke Sauber.

Pencapaian Leclerc itu terbilang menakjubkan. Pasalnya, meskipun menjadi pebalap akademi Ferrari, Leclerc langsung digaet oleh tim kuda jingkrak saat baru melakoni musim debut pada ajang F1.  

Berikut tujuh fakta menarik Charles Leclerc yang dihimpun BolaSport.com dari berbagai sumber.

1. Bakal menjadi salah satu pebalap termuda Ferrari

Bergabung ke Ferrari pada musim depan menjadikan Charles Leclerc menjadi pebalap termuda kedua Ferrari sepanjang sejarah,

Leclerc bergabung dengan Ferrari dan akan menjalani balapan pertamanya bersama tim asal Maranello dalam usia 21 tahun.

Adapun pebalap termuda Ferrari, seperti dikutip BolaSport.com dari WTF1, adalah Ricardo Rodriguez. Rodriguez bergabung dengan Ferrari pada 1961 saat berusia 19 tahun.

2. Kedekatan dengan Jules Bianchi

Gemilangnya kemampuan balapan Charles Leclerc tidak terlepas dari peran mantan pebalap F1, Jules Bianchi.

Bianchi menjadi mentor Leclerc sejak berlatih gokar hingga mengikuti ajang Formula Renault 2.0 atau sebelum mengalami kecelakaan parah saat melakoni balapan F1 GP Jepang pada Oktober 2014.

Leclerc pun berkali-kali mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pebalap yang meninggal pada 2015 termasuk ketika dipastikan mendapat tempat di Ferrari pada tahun depan.

3. Memiliki perjalanan karier yang gemilang

Perjalanan karier Charles Leclerc menuju F1 terhitung cepat. Tiga kelas balapan Formula dilaluinya dalam waktu tiga tahun saja.

Hal itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya Leclerc selalu dapat menjadi juara dalam kejuaraan yang diikutinya.

Menjalani musim debut dalam ajang GP3 pada 2016, Leclerc langsung sukses menjadi juara lewat catatan 8 hasil podium dengan 3 kemenangan.

Promosi ke ajang Formula 2 (F2) pada tahun berikutnya, Leclerc kembali menunjukkan kelasnya dengan menguasai pole position juga balapan hingga finis di peringkat pertama dengan keunggulan 72 poin dari rival terdekat.

4. Debut impresif pada ajang F1

Kesuksesan menjuarai F2 membuat Charles Leclerc bergabung dengan tim Sauber untuk menjalani musim perdana pada kejuaraan kasta tertinggi F1.

Bergabung dengan tim yang kurang kompetitif tidak menghalangi sinar yang dipancarkan pebalap asal Monte Carlo tersebut. Setidaknya jika dibandingkan dengan pencapaian rekan satu timnya.

Dalam 14 seri balap yang sudah berlangsung, Leclerc dapat mengungguli rekan satu timnya yang lebih berpengalaman, Marcus Ericsson.

Selain meraih poin yang dua kali lebih banyak ketimbang Ericsson, Leclerc 'hanya' tiga kali kalah dari pebalap Swedia itu dalam sesi kualifikasi.

Leclerc tercatat sudah tiga kali lolos ke kualifikasi 3 (memperebutkan posisi start 1-10) sementara pencapaian terbaik Ericsson adalah lolos ke kualifikasi 2 (memperebutkan posisi start 1-15).

Keberhasilan Leclerc finis di posisi keenam saat balapan seri keempat GP Azerbaijan juga menjadi posisi finis terbaik tim Sauber dalam 50 balapan terakhir.

Leclerc untuk sementara menempati posisi ke-15 dengan raihan 13 poin, sementara Ericsson mengoleksi 6 poin dan bertengger di peringkat ke-18 klasemen pebalap F1.

5. Wasiat mendiang bos Ferrari

Kabar bergabungnya Charles Leclerc ke Ferrari disebut-sebut tidak lepas dari keinginan mendiang CEO Ferrari Sergio Marchionne.

Seperti dilansir BolaSport.com dari Motorsport, penampilan gemilang Leclerc serta turunnya performa Raikkonen membuat Marchionne memberikan lampu hijau bagi sang pebalap muda untuk bergabung dengan Ferrari.

Kendati Raikkonen memiliki kedekatan dengan pemilik Ferrari yang baru, Louis Camilleri, petinggi pabrikan kuda jingkrak tetap menunjuk Leclerc sebagai bentuk penghormatan terhadap Marchionne yang meninggal pada Juli silam.


Mantan CEO Ferrari, Sergio Marchionne.(FORMULA1.COM)

6. Dua kali mendapat masalah karena menjadi warga negara Monaco

Charles Leclerc dua kali mendapat pengalaman tidak mengenakkan akibat memegang kewarganegaraan Monaco.

Saat memenangi feature race F2 di Sirkuit Jerez, Spanyol, dan memastikan titel juara, MC keliru menyebut lagu kebangsaan Lecrec adalah Prancis.

Leclerc yang berada di atas podium pun kesal dan akhirnya lagu kebangsaan pun diganti.

Sementara kesamaan bendera antara Monaco dengan Indonesia membuat foto Charles Leclerc tertukar dengan Sean Gelael dalam salah satu berita dari media ternama Spanyol, Marca,

Dalam berita yang menampilkan klasemen pebalap F1, Marca justru memasang foto Sean Gelael, alih-alih Charles Leclerc.


Kesalahan Marca yang memuat foto Sean Gelael untuk foto pebalap dari tim Alfa Romeo Sauber, Charles Leclerc, Minggu (15/4/2018).(ISTIMEWA)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P