Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap asal Italia, Antonio Giovinazzi, punya ikatan cukup dekat dengan Sean Gelael (Indonesia) sebelum akhirnya menjadi pebalap ketiga Jagonya Ayam yang menembus ajang Formula 1.
Memang terdengar aneh kalau seorang pebalap Italia yang saat ini berada di bawah naungan Ferrari Driver Academy dianggap sebagai bagian dari keluarga besar Jagonya Ayam.
Antonio Giovinazzi menjadi orang Italia pertama yang berstatus pebalap reguler di F1 sejak Vitantonio Liuzzi pada 2011.
Negeri Pizza ini memang sudah lama tak melahirkan pebalap bagus untuk bisa ke ajang Formula 1.
Giovinazzi musim depan bakal membela tim Sauber. Pebalap yang pada 14 Desember nanti berusia 25 tahun itu menemani veteran asal Finlandia yang hingga kini masih jadi penyumbang gelar juara dunia terakhir bagi Ferrari, Kimi Raikkonen.
Sejak menjadi runner-up GP2 series pada 2016, Gio, sapaan akrabnya, menjadi test driver, apakah untuk Ferrari atau dua tim yang memakai mesin Italia itu, Sauber dan Haas.
Jauh sebelum ke sana, Gio junior diikat oleh Jagonya Ayam sejak gokart. Dia selalu ikut balapan di mana Jagonya Ayam tampil bersama pebalap Indonesia Sean Gelael yakni Formula Pilota China, F3 Eropa, Asian Le Mans, World Endurance Championship, atau GP2 Series.
Pada Asian Le Mans Series, Giovinazzi bahu-membahu bersama Sean saat menjadi juara di Thailand dan Malaysia.
Keberhasilan naik podium mereka ulangi di ajang World Endurance Championship bersama pebalap Jagonya Ayam lain Tom Blomqvist di Shanghai, China.
Selanjutnya Gio di-manage oleh Jagonya Ayam selama enam tahun, yakni setahun di gokart, setahun di Formula Pilota China, tiga tahun di F3, dan setahun di GP2.
Hingga menjadi pebalap penguji Ferrari pun Gio selalu hadir di sebelah mobil Sean di grid sebelum start.
(Baca juga: Setelah 7 Tahun, Akhirnya Ada Pebalap Italia yang Tampil Penuh pada Ajang F1)
"Sean sudah seperti adik bagi saya. Kami selalu berdiskusi soal banyak hal, tak hanya soal balapan. Soal balapan itu sendiri Sean mau menerima masukan dari saya, atau dari siapa pun. Itu bagus karena dia tipe pebalap yang terbuka," ujar Giovinazzi.
Ikatan kekeluargaan inilah yang tak bisa dilupakan Giovinazzi hingga dipastikan masuk dalam deretan elite Formula 1 musim depan.
"Ricardo, apa yang terjadi hari ini pada diri saya adalah berkat pertolongan dan perlakuan kamu terhadap saya. Tak ada orang lain yang bisa melakukan itu," tulis Gio dalam whatsapp kepada Ricardo Gelael, pemilik Jagonya Ayam.
Hal itu dilakukan Giovinazzi tak lama setelah pengumuman dirinya akan membela Sauber tahun depan.
(Baca juga: Pebalap Muda Ferrari Ini Dibuang dari Forrmasi Pebalap Penguji Haas Pada Ajang F1 Musim Depan)
Dua pebalap Jagonya Ayam lain adalah Stoffel Vandoorne dan Esteban Ocon. Keduanya masing-masing kini sedang membela tim F1 McLaren dan Racing Point Force India.
Vandoorne bahkan menempelkan stiker KFC Jagonya Ayam pada helmnya. "Support Ricardo dan Jagonya Ayam kepada saya sangat luar biasa," ujar pebalap Belgia itu.
Sementara itu, Ocon sempat berada di dalam keluarga Jagonya Ayam ketika masih membalap gokart pada 2010/2011 bersama tim Renato.
Ketika menjadi juara F3 Eropa tahun 2014 dengan mengalahkan Max Verstappen, Ocon berstatus pebalap Jagonya Ayam dan dia membela tim Prema Powerteam.
Setelah itu, di saat karier dan prestasinya terus membaik dan menanjak dia ditarik oleh raksasa Jerman, Mercedes.
Selain Giovinazzi, Vandoorne, dan Ocon di F1, Jagonya Ayam juga punya beberapa pebalap yang berlaga di ajang lain.
Ada Mitch Evans dan Tom Blomqvist (keduanya Formula E), Norman Nato (Euro LMS), dan tentu saja dua pebalap tim Pertamina Prema Theodore Racing yang kini berlaga di F2, Sean Gelael dan Nyck de Vries.
Beberapa pebalap dan bos tim di paddock F1 sudah mengakui sumbangsih Jagonya Ayam bagi karier seorang pebalap hingga ke jenjang yang tertinggi.