Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fernando Alonso Pensiun, Max Verstappen Ungkap Penyesalan Terbesarnya

By Samsul Ngarifin - Sabtu, 1 Desember 2018 | 17:26 WIB
Max Verstappen saat bersiap memasuki mobil Red Bull Racing jelang mengikuti salah satu sesi pada hari pertama gelaran F1 GP Prancis 2018, Jumat (22/6/2018). ( twitter.com/redbullracing )

Pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen, menyimpan penyesalan di balik keputusan pensiun Fernando Alonso.

Musim 2018 menjadi musim terakhir Fernando Alonso berkompetisi di ajang balap Formula 1 (F1).

Alonso mengakhiri karier di ajang balap jet darat bersama tim McLaren dengan raihan dua gelar juara dunia sepanjang kariernya.

(Baca Juga: Line Up Driver F1 2019 - Mercedes dan Haas Pertahankan Komposisi Saat 8 Tim Lain Lakukan Perombakan)

Max Verstappen yang memulai debut di ajang F1 pada tahun 2015, menyesal tidak bisa bersaing dengan Alonso.

"Sungguh memalukan, saya tidak pernah benar-benar menghadapinya," kata Verstappen yang dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.

"Meskipun saya telah berkompetisi bersama sejak debut saya, fakta bahwa dia sering berada di belakang grup karena McLaren tidak kompetitif, tidak memberi saya kesempatan. Jujur, itu sesuatu yang saya sangat menyesal," ucap dia melanjutkan.

Sejak hengkang dari Ferrari pada 2015 dan bergabung dengan McLaren, Alonso memang terlempar dari persaingan gelar juara dunia.

Persaingan F1 yang hanya melibatkan tiga tim saja (Mercedes, Red Bull Racing, dan Ferrari) juga menjadi salah satu alasan Alonso pensiun.

"Singkatnya, saya telah bersaing lama dengan Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel, tetapi tidak degan Alonso," ujar Verstappen.

"Dia menjadi salah satu dari mereka yang tidak pernah mundur dari duel ketika saya hanya menjadi penonton," kata dial lagi.

Sebagai pebalap muda, Max Verstappen tumbuh di tengah persaingan Fernando Alonso dan Michael Schumacher di masa lalu.

Bahkan Alonso sukses menjadi pemutus dominasi Michael Schumacher dan Ferrari pada awal tahun 2000-an.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P