Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gelar Komplet Vobgard dan JWS Minahasa Sulut

By Minggu, 3 Desember 2017 | 14:07 WIB
Tim Putra Vobgard DKI Jakarta melakukan selebrasi setelah memastikan diri sebagai juara Kejuaraan Nasional Bola Voli Antar Klub U-17 setelah mengalahkan Pasundan Bandung dengan skor 3-0 (28-26 25-19 25-20) di GOR Among Raga, Yogyakarta, Sabtu (2/12/2017). (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

17.

Pada final yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (2/12/2017), Vogbard mengatasi perlawanan Pasundan Jabar 3-0 (28-26 25-19 25-21).

Laga ini merupakan ulangan partai final tahun lalu di Malang. Saat itu, Vobgard juga berhasil mengalahkan Pasundan.  

Sukses Vobgard kian komplet setelah pemain andalannya, Novian Haris, terpilih sebagai pemain terbaik.

Sebelumnya di bagian putri, JWS Minahasa Sulut juga meraih semua gelar. Selain menjadi juara, salah satu pemainnya, Ratri Wulandari, juga menjadi yang terbaik.

Namun, pemain Vobgard tidak bisa berlama-lama merayakan kemenangan. Euforia juara dipaastikan segera berakhir karena pemain akan fokus menghadapi Kejurnas U-19 yang juga digelar pada Desember.

Pelatih Vobgard, Yudo Mulyadi mengungkapkan bahwa sebagian pemain sudah kembali berlatih karena akan mengikuti seleksi memperkuat DKI pada Kejurnas U-19.

"Ada lima pemain yang akan mengikuti seleksi untuk tim DKI. Mereka tidak otomatis masuk tim setelah juara di kejurnas ini. Apalagi usia mereka masih muda. Masih ada pemain yang berusia di atas mereka," ujar Yudo.


Pebola voli putra tim Vobgard DKI Jakarta, Novian Haris (paling kanan) dan pebola voli asal JWS Minahasa, Ratri Wulandari (kiri) terpilih pemain terbaik di Kejurnas Voli Antarklub U17. Gelar diserahkan di GOR Among Raga, Yogyakarta, Minggu (3/12/2017). (GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM)

Yudo berharap pemain asuhannya bisa lolos seleksi.

"Ini untuk menambah jam terbang pertandingan agar mereka semakin matang. Saya ingin mereka bisa menjalani kompetisi yang berjenjang," ucap Yudo yang tak menyangka timnya tak mengalami kesulitan menundukkan Pasundan.

Dia memperkirakan final berlangsung ketat, terutama setelah Pasundan memberi perlawanan sengit pada set pertama. Bahkan Vobgard harus menyelesaikannya lewat deuce.

"Set kedua menjadi penentuan. Saat saya berpikir bakal lebih sulit, lawan justru mengalami penurunan. Apalagi kami sering mendapat poin dari blok. Meski mereka sempat bangkit di set ketiga, kami sudah makin percaya diri," kata Yudo.

(Baca juga: Finis Keempat, Gerry Salim Juarai ARRC 2017)

Pelatih Pasundan, Nurdin mengakui timnya mengalami antiklimaks. Faktor kelelahan membuat pemain tak bisa tampil maksimal.

"Pemain sudah tak bisa fokus sejak menerima servis. Padahal penerimaan servis adalah awal dari sebuah serangan. Ini bisa terjadi mungkin karena pemain kelelahan karena stamina mereka terkuras di semifinal. Kami mengalami antiklimaks," ucap Nurdin.

Tampil sebagai yang terbaik, Vobgard berhak atas hadiah sebesar Rp 10 juta.

Adapun Pasundan mengantongi hadiah Rp 5 juta. Hadiah sama juga diraih tim putri.

Peringkat ketiga mendapat hadiah Rp 4,5 juta dan harapan I mendapat Rp 3 juta, sementara pemain terbaik berhak atas hadiah Rp 1,5 juta.

 

Asian Para Games 2018 Indonesia! Inspiring, Spirit and Energy! #AsianParaGames2018 #NyalakanSemangat #KitaSamaKitaIndonesia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P