Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juara bertahan putri, Jakarta Elektrik PLN dan juara putaran dua, Bandung Bank BJB Pakuan akan mengawali babak empat besar atau final four Proliga 2018 putaran pertama di GOR Ken Arok Malang, 30 Maret-1 April mendatang.
Selain tim putri Elektrik PLN dan Bank BJB Pakuan, dua tim lainnya yang akan tampil di final four adalah Jakarta PGN Popsivo Polwan dan Jakarta Pertamina Energi.
Di bagian putra, empat tim yang akan berlaga di babak empat besar, antara lain juara bertahan Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank SumselBabel, Surabaya Bhayangkara Samator, dan Jakarta BNI Taplus.
Keempat tim putra dan empat tim putri lolos ke final four setelah melalui pertarungan hidup mati di babak penyisihan dalam dua putaran di enam kota yang diawali dari Yogyakarta, 19 Januari dan berakhir di Bandung, 18 Maret lalu.
Tiga tim putri tersingkir dari perebutan empat besar yakni Jakarta BNI Taplus, Gresik Petrokimia, dan Bekasi BVN, sedangkan di sektor putra yang diikuti lima tim, satu-satunya tim yang terlempar dari babak empat besar adalah Bekasi BVN.
Manajer putri Elektrik PLN, Yulia Ismaganti mengatakan bahwa tim PLN akan bermain maksimal menghadapi Bank BJB Pakuan pada pertandingan perdana di Kota Malang.
(Baca juga: PB Djarum Tak Pernah Berniat Bajak Marcus Fernaldi Gideon)
Dia menyadari kalau tim asuhan pelatih asal China, Hu Xiao Dong itu secara materi kalah dari Bank BJB yang sebagian besar pemainnya adalah mantan pemain PLN pada tiga musim sebelum ini, seperti Aprilia Manganang, Wilda SN Sugandi, Yolana Betha, Dian Wijayanti.
"Kami sadar, secara materi memang kalah dari Bank BJB. Tapi, kami tetap berusaha bisa tampil maksimal menghadapi BJB," ujar Yulia.
Menurut Yulia, salah satu usaha yang akan dilakukan PLN untuk mencapai kemenangan adalah mendatangkan asisten pelatih Tien Mei.
Dia adalah pelatih yang membawa Elektrik PLN menjuarai Proliga tiga musim berturut-turut yakni 2015, 2016, dan tahun 2017. "Kita akan usahakan Tien Mei datang di Malang," ujar Yulia menambahkan.
Pada klasemen akhir babak penyisihan, Bank BJB berada di peringkat kedua, sedangkan Elektrik PLN menempati posisi ketiga.
Posisi pertama ditempati Pertamina Energi dan PGN Popsivo Polwan di peringkat keempat.
Sementara itu, bagi Bank BJB, kendati unggul materi pemain dari Elektrik PLN tetap waspada. Keunggulan dua kemenangan di babak penyisihan tidak menjadi ukuran bagi Bank BJB.
"Keunggulan dua laga di babak penyisihan memang menjadi modal bagi kami. Tapi, itu tidak jaminan karena di final four apa pun bisa terjadi," kata manajer Bank BJB, Ayi Subarna.
(Baca juga: 1 Hal yang Dikhawatirkan Pelatih dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo)
Tim asuhan Octavian itu tetap optimis akan mampu mengatasi Elektrik PLN. Pada pertemuan terakhir seri kedua putaran kedua di Palembang beberapa waktu lalu, Aprilia Manganang dan kawan-kawan sempat kecolongan satu set meski akhirnya unggul 3-1.
"Waktu itu, anak-anak terlalu percaya diri sehingga set pertama itu kita kalah," ujar Ayi yang lebih akrab dipanggil Upay itu.
Pertarungan lainnya pada hari pertama final four putaran pertama yang mempertemukan Jakarta Pertamina Energi dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan dipastikan berlangsung ketat.
Popsivo yang pada babak penyisihan sempat terseok-seok diperkirakan akan tampil lebih baik di babak empat besar nanti.
Menurut asisten manajer Jakarta PGN Popsivo Polwan, Ernita Pongki, tim asuhan Dwisari Iswaningsih itu akan tampil lebih baik daripada di babak penyisihan.
"Tentunya di final four akan banyak perubahan penampilan anak-anak. Kita akan main maksimal," ujar Ernita.
Demikian pula dengan Jakarta Pertamina Energi. Manajer Widi Triyoso mengatakan tim asuhan M Ansori itu telah melakukan evaluasi seusai babak penyisihan dan menghadapi final four.
Anshori mengatakan bahwa dia melakukan banyak peningkatan, termasuk saat melawan Popsivo.