Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Suasana panas dan rusuh ternyata tidak hanya terjadi pada lanjutan kompetisi Liga 1 antara Arema FC versus Persib, tetapi juga terjadi pada grand final Proliga 2018 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (14/4/2018).
Final Proliga 2018 sektor putra mempertemukan Surabaya Bhayangkara Samator kontra Palembang Bank SumselBabel.
Suasana panas dan nyaris rusuh terjadi di set kedua saat salah satu pemain Samator, Rendy Tamamilang, terpancing emosi.
Saat itu laga sedang berlangsung ketat dan Samator memimpin 19-13 atas Bank Sumselbabel di set kedua.
Rendy diduga tersulut emosi karena tersinggung dengan ulah pemain Bank Sumselbabel.
(Baca Juga: Proliga 2018 - Tim Putra Samator Jadi Kampiun Setelah Tumbangkan Bank Sumsel)
Pertandingan sempat terhenti beberapa saat karena pemain bintang Samator tersebut gagal mengontrol emosinya.
Para offical dan pemain Samator bahkan harus turun tangan untuk menenangkan Rendy agar pertandingan bisa dilanjutkan.
Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 3-1 (25-22, 25-16, 23-25, 30-28) bagi kemenangan Surabaya Bhayangkara Samator atas Palembang Bank SumselBabel.
Di hari yang sama, Minggu (14/4/2018), kerusuhan juga terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC menjamu Persib Bandung pada pertandingan pekan keempat Liga 1.
Para penonton yang kurang puas dengan keputusan wasit turun ke lapangan dan menimbulkan kerusuhan.
Pertandingan tersebut berakhir dengan skor sama kuat 2-2 bagi kedua kesebelasan.
Semoga ke depannya tidak ada lagi aksi kerusuhan dalam dunia olahraga Indonesia. Setuju?