Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim bola voli pantai putra Indonesia, Ade Candra Rachmawan/Muhammad Ashfiya, melaju ke final Asian Games 2018
Tiket ke partai puncak didapat setelah mengalahkan Gilang Ramadhan/Danangsyah Yudistira Pribadi, dengan skor 21-13, 21-19, pada laga semifinal Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakabaring Sport City, Palembang, Minggu (26/8/2018).
Pada babak final yang berlangsung Selasa (28/8/2018), Candra/Ashfiya akan berhadapan dengan Ahmed Janko/Cherif Samba (Qatar).
Rekor pertemuan antara kedua pasangan adalah 2-2. Kali terakhir, keduanya saling bertemu pada Kejuaraan Asia Pasifik 2017 yang juga digelar di Palembang.
Sementara itu, Gilang/Danang akan memperebutkan medali perunggu melawan Gao Peng/Li Yang (China). Kedua pasang pemain juga punya rekor imbang 1-1.
"Saya lihat performa Indonesia 1 (Candra/Ashfiya) dan Indonesia 2 (Galang/Danang) dari ke hari mengalami kemajuan secara signifikan," kata pelatih bola voli pantai putra Indonesia, Koko Prasetyo Darkuncoro, dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com.
"Sebenarnya kami menargetkan all Indonesian final, tetapi hasil drawing berkata lain," ujar Koko.
Koko berharap mereka bisa mempertahankan performa karena menurutnya, di final emas itu harga mati.
"Tinggal bagaimana teman-teman melakukan yang terbaik di lapangan karena saya tidak bisa mendampingi, hanya bisa memberi strategi," tutur Koko.
(Baca juga: Voli pantai Asian Games 2018 - Siapa Tim Putra Indonesia yang Selamatkan Emas dan Perunggu?)
Koko berharap cabang olahraga bola voli pantai putra Indonesia bisa memecahkan rekor.
Dalam sejarah keikutsertaan voli pantai pada Asian Games, pencapaian terbaik Indonesia adalah medali perak pada Asian Games 1998 di Bangkok melalui Irilkhun Shofanna/Agus Salim dan Asian Games 2002 di Busan dari Agus Salim/Koko Prasetyo Darkuncoro.
"Pasangan Qatar dan China punya kesamaan permainan. Jangan menyerang mereka di tengah dan bola tinggi. Kami harus memainkan pola cepat dan memblok lawan," kata Koko.
"Jangan ikuti irama permainan lawan, harus lebih agresif dan variatif saat bermain karena itu menjadi kunci pokok permainan kami," aku Koko.
Menurut Koko, servis Candra bisa menjadi modal bagus saat memberikan serangan.
"Servis menjadi salah satu target poin kami untuk memenangi pertandingan. Candra/Ashfiya sudah pernah bertemu wakil Qatar, tetapi tahun lalu. Tahun ini adalah pembuktiannya," ujar Koko.
Partai final dan perebutan medali perunggu akan digelar Selasa (28/8/2018), sementara partai puncak putri akan digelar sehari sebelumnya atau Senin (27/8/2018).
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on