Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim bola voli pantai putra Indonesia mempersembahkan satu keping medali perak dan satu medali perunggu pada Asian Games 2018.
Medali perak didapat melalui Ade Candra Rachmawan/Muhammad Ashfiya setelah kalah dari Ahmed Janko/Cherif Samba (Qatar), 24-26, 17-21.
Adapun medali perunggu disumbangkan oleh Gilang Ramadhan/Danangsyah Yudistira Pribadi setelah menumbangkan wakil China, Gao Peng/Li Yang, 21-15, 19-21, 15-6 pada laga yang berlangsung di Jakabaring Sport City, Palembang, Selasa (28/8/2018).
Torehan ini menyamai pencapaian pada Asian Games 1998 di Bangkok. Namun, kali terakhir Indonesia mendapat medali perak pada Asian Games Busan 2002 lewat Agus Salim/Koko Prasetyo Darkuncoro.
Kini, Koko menjadi sosok di belakang layar capaian medali voli pantai putra Indonesia pada Asian Games 2018.
"Saya mulai menjadi pelatih nasional sejak 2015. Posisi ini sebenarnya satu tanggung jawab besar bagi saya. Ketika stop jadi pemain, saya langsung ditunjuk untuk melatih," kata Koko kepada BolaSport.com.
"Memang itu kepercayaan dari Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI). Saya butuh suatu pembuktian karena ketika bicara atlet yang bisa meraih prestasi, belum tentu meraih prestasi sama saat menjadi pelatih," ucap Koko.
(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Pelatih Tim Putra Indonesia Cukup Puas dengan Raihan 2 Medali, tetapi...)
Menurut Koko, sejak ditunjuk sebagai pelatih, dia menanamkan kepada dirinya sendiri bahwa ketika mendapat tanggung jawab, dia akan melakukan yang terbaik