Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar ternyata multitalenta. Sebagai pelaku sepak bola, ia tak hanya berkarier di dunia sepak bola, tetapi juga mengepakkan sayap kreatif ke dunia lain.
Tiga tahun lalu, dia sempat terjun ke panggung yang sama sekali tak bersentuhan dengan sepak bola, yakni pentas politik praktis.
Dia dipercaya oleh salah satu partai untuk maju kala itu sebagai calon legislator di DPR RI.
Meski mendapat banyak dukungan dan simpati dari berbagai kalangan, ia kalah dalam perolehan suara.
Langkahnya tersandung untuk sampai ke gedung Parlemen di Senayan.
Kegagalan itu menurut Nil bukan sebuah ketidakmampuan.
Politik disebut arena yang tak jelas hitam dan putih, sehingga ia tak merasa gagal.
Tetapi, nasib dan perjalanan hidupnya belum direstui Yang Maha Esa untuk berpolitik.
Terjun ke politk ia lakoni kala sepakbola Indonesia dalam kondisi “hidup segan mati tak mau”.
Setelah diberhentikan La Nyalla Mattalitti sebagai pelatih timnas, dia membantu Putra Samarinda untuk lepas dari jurang degradasi.
Begitu kerjanya sukses, manajemen Pusam melepas klub tersebut dan pindah home base ke Bali.
“Bukan gagal, tetapi belum diizinkan yang di Atas. Tetapi, hal itu cukup untuk pembelajaran bagi saya. Bahkan, panggung politik belum menjadi jalan hidup saya, baru sebatas menambah pengetahuan dan pengalaman,” kata Nil waktu itu.
Kini, ayah dari dua putri itu kembali melebarkan sayapnya di luar profesi sebagai pelatih sepak bola.
Hanya, kali ini tak lagi jauh dari olahraga, termasuk sepak bola.
Ya, mulai Rabu (26/7/2017), ia resmi menjadi “juragan” sebuah toko peralatan olahraga, seiring dengan peresmian toko miliknya di kawasan Lubug Begalung Kota Padang.
“NM Nilmaizar Sport & Apparel” menjadi nama toko pelatih asal Payakumbuh itu.
Berbisnis di jalur ini bukan hal pertama bagi mantan pelatih timnas Piala AFF 2012 itu.
Sejak beberapa tahun belakangan, dia sudah aktif sebagai penyedia perlengkapan olahraga ke berbagai instansi di Sumatra Barat.
Kehadiran toko tersebut sekaligus bisa dijadikan kantor untuk meneruskan bisnis yang sudah dirintisnya sejak beberapa waktu lalu.
“Berbisnis di olahraga sudah saya mulai sejak tiga tahun lalu. Kini, saya ingin ada basis dan sekaligus toko untuk memperkuat jaringan. Semuanya diurus oleh keluarga karena saya harus fokus melatih sepak bola,” ucapnya.
Bisnis baru Nil itu diurus oleh putri sulung bersama sang itsri.
“Mungkin nanti, setelah pensiun dari sepak bola saya terjun secara penuh. Sekarang ini hanya sekadar mengawasi,” kata mantan pemain timnas Pra-Olimpiade itu.