Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pramuka merupakan hal yang tidak asing di kalangan pelajar, mendengar kata tersebut tentu saja mereka langsung mengernyitkan dahi.
Pasalnya kegiatan ekstrakurikuler tersebut masih menjadi momok bagi para pelajar.
Padahal dalam kegiatan pramuka seseorang dilatih untuk menjaga kedisiplinan, ketaatan, dan keteraturan.
Tentu saja kita masih mengingat Tri Satya dan Dasa Dharma dalam pramuka.
Kedua hal tersebut merupakan asas dan pedoman yang dijadikan panutan dalam kepramukaan.
Hari ini, Senin (14/8/2017) tepat diperingati sebagai Hari Pramuka yang ke-56. Sejatinya, dalam organisasi pendidikan non-formal ini terdapat unsur yang bisa meningkatkan pengembangan dunia olahraga.
Sebenarnya jika kita telaah lebih dalam nilai-nilai yang terdapat dalam pramuka sangat dibutuhkan dalam dunia olahraga.
Dalam dunia olahraga, kegiatan pramuka dapat diterapkan dengan baik apabila terorganisir secara baik dan benar.
Pasalnya dalam dunia pramuka memiliki sejumlah tingkatan yang didasari pada tingkatan usia yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun), dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Hal tersebut tak jauh berbeda dalam dunia olahraga yang mengelompokkan pemain berdasarkan klasifikasi umur.
Seperti pada sepak bola yang terdapat tim kelompok umur U-14, U-17, U-19, dan U-23.
Salah satu kegiatan dalam pramuka yang tidak disukai banyak pelajar adalah latihan ketahanan fisik.
Latihan ketahanan fisik wajib dalam dunia pramuka, hal tersebut sangat penting agar insan pramuka mampu memiliki fisik yang kuat, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat pula jiwa yang sehat.
Jika melihat latihan fisik yang ada dalam pramuka, tentu pramuka bisa dikatakan sebagai olahraga, seluruh anggota diwajibkan melakukan aktivitas olahraga seperti lari, melompat, mengangkat beban berat.
Namun olahraga dalam pramuka dikemas secara menyenangkan agar para anggota mampu menikmatinya tanpa ada unsur paksaan.
Unsur penting dalam pramuka yang juga diterapkan dalam dunia olahraga dalah kerja sama tim.
Maka tak heran jika dalam kegiatan pramuka selalu dibagi kedalam beberapa tim, di dunia pramuka istilah tim dinamai regu atau sangga.
Hal tersebut sangatlah penting dalam dunia olahraga yang pertandaingannya melibatkan lebih dari satu orang, seperti sepak bola.
Dalam pramuka diajarkan untuk menyatukan perbedaan karakter yang ada dalam tim melalui kegiatan keakraban atau berkemah.
Tidak hanya kegiatan berkemah, dalam pramuka juga sering diadakan kegiatan perlombaan dan masing-masing tim harus mempunyai yel-yel sebagai tanda kekompakan tim.
Nah, melalui yel-yel tersebut maka akan tumbuh rasa memiliki antar anggota kelompok, perasaan kuat untuk bersama-sama merebut gelar kelompok terbaik dalam perlombaan.
Ikatan simpul tali dalam pramuka juga nelatih kecerdasan dan kejelian anggota agar mampu memecahkan sebuah masalah dengan cara cerdas.
Tidak jauh berbeda dalam dunia sepak bola, kebersamaan dan kerja sama tim harus tercipta agar mampu memenangkan gelar juara dalam pertandingan.
Dalam satu tim antara pemain harus bisa melengkapi satu sama lain dan meminimalisir kesalaha-kesalahan dalam permainan.
Harus terdapat kedekatan antar individu dalam satu tim, tidak boleh ada yang egois dan merasa paling hebat karena sejatinya semua anggota dalam tim sepak bola mempunyai visi yang sama yaitu menjadikan timnya yang terbaik.
Jika para atlet mampu menerapkan nilai-nilai kepramukaan dalam olahraga maka mereka pasti akan menjadi atlet yang berkarakter dan mampu mengharumkan nama bangsa melalui prestasinya.