Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setiap musimnya, seluruh klub sepak bola mengeluarkan jersey baru untuk dipakai saat bertanding.
Mulai dari desain hingga bahan diperbaharui agar pemain nyaman dan terlihat lebih cool di lapangan dengan jersey barunya.
Untuk mengeruk pundi-pundi keuangan, pihak klub juga menyediakan jersey bagi fan yang berminat.
Dari bisnis penjualan merchandise, salah satunya jersey, inilah yang membuat klub bisa menarik untung.
Soal harga tentu jersey berlabel ori (original) jauh lebih mahal dibanding produk KW (kwalitas, atau barang tiruan), karena jersey asli mengedepankan kualitas yang dibuat langsung dari apparel yang bekerja sama langsung dengan pihak klub.
Lalu bagaimana harga jual jersey klub-klub Eropa musim ini?
Beberapa waktu lalu, akun Twitter Italian Football TV merangkum harga jersey klub-klub di lima kompetisi besar Eropa musim 2017-2018.
Harganya bila dirupiahkan memang bakal merogoh kocek yang dalam.
Yang termahal di lima liga top dijual oleh juara Liga Prancis musim lalu, AS Monaco yang menjual jerseynya 83,75 poundsterling atau Rp 1,47 juta.
Klub Prancis cukup mahal menjual jersey untuk fan, bisa dilihat ditempat kedua penjualan termahal dijual oleh Nice dengan harga jersey 79,33 poundsterling.
Lalu ditempat ketiga terdapat dua klub Liga Italia, yakni Juventus dan AC Milan.
Keduanya mencantumkan harga yang sama dengan wakil Prancis dan Jerman, Olympique Lyon, Schalke 04, dan Bayern Muenchen.
Kelimanya membanderol harga jersey untuk dipasarkan pada penggemar dengan harga 79,30 poundsterling atau Rp 1,4 juta.
Juventus sebagai jawara Liga Italia enam kali beturut-turut tampaknya tak segan memberi harga mahal berhubung daya tarik yang kuat dari popularitas Juve yang kian meningkat setiap musimnya, sama halnya dengan Muenchen yang merupakan juara bertahan Liga Jerman.
(Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Dua Klub Sepak Bola Kota London Jadi yang Pertama di Eropa Memakai Nomor Punggung)
Sedangkan Milan yang hanya meraih satu gelar musim lalu, yakni Piala Super Italia, membanderol jersey dengan harga mahal merupakan strategi yang bagus.
Tentu saja dengan banyaknya pemain baru akan menjadi magnet tersendiri bagi fan yang siap merogoh kocek lebih demi Milan yang terlahir kembali di musim ini.
Lain Juve dan Milan, lain pula kampiun Liga Champions Real Madrid.
Klub ibukota Spanyol hanya sedikit lebih murah dari Juve-Milan, yakni hanya menjual jersey degan harga 65 poundsterling atau Rp 1,1 juta.
Nama Madrid yang sudah mendunia harga 65 poundsterling dianggap wajar, apalagi pemasukan dari penjualan merchandise bisa ditutupi dari pemasukan lain, dari sponsor, iklan atau tiket masuk ke stadion misalnya.
Akun Italian Football TV cukup jenaka saat memposting postingan tersebut dengan memberikan caption kalimat pengandaian.
"Bayangkan menghabiskan 74 poundsterling untuk jersey Torino," kata mereka karena melihat popularitas Torino yang tak terlalu mendunia tapi harga jual jerseynya selangit.
Imagine spending £74 for a Torino jersey pic.twitter.com/tXtzxLkpUx
— ItalianFootballTV (@IFTVofficial) October 5, 2017
Klub papan tengah dan bawah seperti Torino, Celta Vigo, Cagliari, Sampdoria, dan Angers harga jerseynya memang lebih mahal dibanding klub-klub terkenal, tiga penguasa Liga Spanyol Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid bisa menjadi contoh perbandingannya.
Bahkan harga penjualan jersey yang mereka banderol lebih mahal dibanding penjualan jersey klub-klub Liga Inggris yang tidak sampai menyentuh 70 poundsterling.
Ya, bila dilihat saksama beberapa klub medioker seperti di Liga Italia, Prancis, dan Spanyol memang memiliki strategi berbeda dalam penjualan jersey.
Pemasukan dari merchandise yang mahal bisa membantu keuangan klub, apalagi bila pemasukan dari penjualan tiket sepi, persis seperti yang dialami Liga Italia saat ini.